Amortisasi adalah proses pelunasan utang yang dilakukan dengan jangka waktu ataupun periode tertentu dan dilakukan secara bertahap. Sebagai contoh, pinjaman KPR, kredit kendaraan, kartu kredit, dan lain-lain.
Istilah "amortisasi" mengacu pada dua situasi. Pertama, amortisasi digunakan dalam proses pelunasan utang melalui pembayaran pokok dan bunga rutin dari waktu ke waktu. Jadwal amortisasi digunakan untuk mengurangi saldo pinjaman saat ini, misalnya, hipotek atau pinjaman mobil, melalui pembayaran angsuran.
Baca Juga: Apa Itu Stablecoin?
Kedua, amortisasi juga dapat mengacu pada penyebaran biaya modal yang terkait dengan aset tidak berwujud selama durasi tertentu untuk tujuan akuntansi dan perpajakan.
Amortisasi yang mengacu pada proses pelunasan hutang dari waktu ke waktu dengan angsuran reguler atas bunga dan pokok yang cukup untuk melunasi pinjaman secara penuh pada tanggal jatuh tempo.
Amortisasi juga dapat mengacu pada amortisasi barang tak berwujud. Dalam hal ini, amortisasi adalah proses pengeluaran biaya suatu aset tidak berwujud selama umur aset yang diproyeksikan. Amortisasi ini mengukur konsumsi nilai aset tidak berwujud, seperti hak paten atau hak cipta.
Amortisasi dihitung dengan cara yang mirip dengan depresiasi yang digunakan untuk aset berwujud, dan deplesi yang digunakan untuk sumber daya alam.
Amortisasi barang tak berwujud juga berguna dalam perencanaan pajak. Internal Revenue Service (IRS) memungkinkan pembayar pajak untuk mengambil pengurangan untuk biaya tertentu, seperti biaya geologi dan geofisika yang timbul dalam eksplorasi minyak dan gas alam, fasilitas pengendalian polusi atmosfer, premi obligasi, penelitian dan pengembangan (R&D), akuisisi sewa, penghutanan dan reboisasi, selain itu juga termasuk benda tak berwujud, seperti hak paten, hak cipta, dan merek dagang.
Amortisasi vs Depresiasi
Amortisasi dan depresiasi adalah konsep yang serupa, di mana keduanya berusaha menangkap biaya kepemilikan aset dari waktu ke waktu. Perbedaan utama di antara mereka adalah amortisasi mengacu pada aset tidak berwujud. Pengurangan nilai aset tidak berwujud tersebut dilakukan sesuai umur ekonomis terbatasnya dengan cara memberikan beban pengeluaran secara berkala pada pendapatan. Sedangkan depresiasi mengacu pada aset berwujud. Contoh aset tidak berwujud termasuk merek dagang dan paten; sedangkan aset berwujud meliputi peralatan, bangunan, kendaraan, dan aset lainnya yang dapat mengalami keausan fisik.
Contoh amortisasi
Ketika sebuah perusahaan mempunyai hak paten sebuah mesin dalam kurun waktu 10 tahun. Maka, saat perusahaan tersebut mengeluarkan dana sebesar 250 juta sebagai kegiatan pengembangan produk, yang tertulis sebagai biaya amortisasinya adalah 25 juta karena dibagi sesuai kurun waktu mesin tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: