Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Kirimkan Sinyal Bantu Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19 ASEAN

        China Kirimkan Sinyal Bantu Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19 ASEAN Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan keseriusannya membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin COVID-19 di kawasan Asia Tenggara.

        "China sudah mengirimkan vaksin COVID-19 kepada negara-negara ASEAN dan membantu Indonesia menjadi pusat vaksin yang bisa memenuhi kebutuhan negara-negara ASEAN," katanya dalam jumpa pers yang digelar di sela-sela Sidang Parlemen China di Beijing, Minggu.

        Baca Juga: Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Emang Indonesia Bisa Ngelawan Kalau Kalau AS dan China Ngambek

        China dan ASEAN telah membangun hubungan strategis dan menjadi mitra dialog selama 30 tahun.

        "Konfusius berkata, pada usia 30 tahun seseorang sudah bisa hidup mandiri. Setelah 30 tahun, China-ASEAN telah membangun konsep bersama tentang solidaritas, saling membantu, dan perlakuan setara untuk mencapai tujuan dan visi bersama menghadapi masa depan yang lebih cerah," kata Wang, yang juga anggota Dewan Negara itu menanggapi pertanyaan Antara.

        Ia menyebutkan pada tahun lalu, Presiden Xi Jinping untuk pertama kalinya menghadiri China-ASEAN Expo dilanjutkan oleh Perdana Menteri Li Keqiang menghadiri pertemuan para pemimpin China-ASEAN.

        "Ini menunjukkan bahwa China sangat mementingkan kerja sama China-ASEAN dan mendukung posisi sentral ASEAN. Oleh sebab itu, kami bersedia bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik hingga 30 tahun mendatang," ujarnya.

        Untuk pertama kalinya ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China pada tahun lalu sekaligus mengungguli posisi Uni Eropa dan Amerika Serikat.

        "Kami akan mempererat kerja sama dengan ASEAN yang saling menguntungkan lagi. Pola pembangunan baru akan disesuaikan dengan Kerangka Kerja Pemulihan Ekonomi Komperehensif ASEAN agar implementasi RCEP (Kemitraan Ekonomi Komperehensif Regional) lebih efektif lagi," kata Wang.

        Dalam jumpa ratusan awak media domestik dan asing dengan menggunakan video streaming di Media Center China itu, Wang juga menyinggung isu Laut China Selatan.

        "Kami akan memperkuat kerja sama dengan ASEAN untuk mengatasi hambatan-hambatan dan mempercepat konsultasi Kode Etik Laut China Selatan, secara aktif melaksanakan kerja sama maritim demi terpeliharanya perdamaian dan stabilitas kawasan dalam jangka panjang," ujarnya. 

        Sidang Parlemen China yang terdiri dari dua sesi, yakni Majelis Permusyawaratan Politik dan Kongres Rakyat Nasional, masing-masing dibuka pada Kamis (4/3) dan Jumat (5/3) di Balai Agung Rakyat, Beijing.

        Sidang tahunan itu melibatkan 2.953 orang anggota parlemen dari Partai Komunis China dan perwakilan nonpartai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: