Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Demand, Pengamat Medsos: Penertiban Buzzer Akan Sulit

        Ada Demand, Pengamat Medsos: Penertiban Buzzer Akan Sulit Kredit Foto: Unsplash/Christian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fenomena buzzer politik yang marak di media sosial tak akan mudah hilang. Seorang pengamat media sosial bahkan menyebut penertibannya akan sulit.

        Pengamat Media Sosial sekaligus Direktur Drone Emprit, Ismail Fahmi mengatakan, hal itu terjadi karena adanya permintaan dan persediaan.

        "Penertiban buzzer itu memang susah ya karena itu kan ada kepentingan, ada supply dan demand," ujar Ismail, dikutip Jumat (12/3/2021).

        Baca Juga: Cihuy! Grab Kabarnya Mau IPO di Amerika Serikat Pakai Cara ....

        Baca Juga: Baru 4 Bulan Bisnis, Fintech Milik LINE di Negara Ini Sudah Capai 2 Juta Pengguna!

        Terlebih, kini media sosial jadi wadah komunikasi secara masif--berbeda dengan kondisi dulu di mana komunikasi massa hanya melalui media massa.

        Ia mengatakan, "Sekarang sudah zaman media sosial, di media sosial itu kan sosial, publik, jadi publik itu sendiri yang ikut mengamplifikasi."

        Buzzer politik sendiri bertugas mengangkat isu tertentu, lalu menyebarkannya ke media sosial sehingga publik dapat ikut beropini--sesuai kepentingan si pemesan buzzer.

        "Nah, untuk bisa mengajak publik mengamplifikasi, perlu semacam buzzer supaya bisa angkat isu-isu tertentu," jelas Ismail.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: