Malang Tak Bisa Ditolak, Untung Tak Bisa Diraih: Rupiah Remuk Luar Dalam!
Nilai tukar rupiah sulit melepaskan diri dari tekanan mata uang global. Ibarat malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih, rupiah diserang mata uang regional hingga global dan jatuh ke kisaran Rp14.400 per dolar AS pada Rabu, 17 Maret 2021 sore.
Merangkum data perdagangan RTI, rupiah terdepresiasi sedalam -0,16% ke level Rp14.427 per dolar AS. Sang Garuda juga harus menerima kekalahan atas poundsterling (-0,32%) dan euro (-0,08%). Kendati unggul, apresiasi rupiah terhadap dolar Australia sangat tipis, yakni hanya 0,04%. Baca Juga: Nasib Perusahaan Properti Milik Benny Tjokro: Ibarat Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula!
Serangan bertubi-tubi juga dialamatkan mata uang Asia kepada rupiah. Alhasil, rupiah menjadi mata uang terlemah keempat Asia setelah dolar Taiwan (0,43%), ringgit (0,14%), dan baht (0,13%). Dengan kata lain, rupiah melemah atas dolar Hong Kong (-0,11%), yuan (-0,09%), won (-0,08%), dan yen (-0,02%). Baca Juga: Harap-Harap Cemas: Global Membalas, Rupiah Langsung Amblas!
Kabar baiknya, rupiah bukan satu-satunya mata uang yang remuk melawan dolar AS. Pasalnya, mata uang Paman Sam itu memang tengah mengamuk dan menyapu hampir semua mata uang dunia. Sederet mata uang Asia yang tak berkutik di hadapan dolar AS adalah dolar Taiwan, baht, dolar Singapra, won, yen, dolar Hong Kong, dan yuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: