Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting sawit yang menjadi salah satu program kerja BPDPKS terus dilaksanakan secara bertahap pada provinsi sentra sawit di Indonesia. Bupati Bangka, Mulkan melakukan penanaman perdana kelapa sawit kegiatan PSR di Dusun Air Pelempang, Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, pada Rabu (24/3/2021).
Lebih lanjut Mulkan mengatakan, adanya program PSR akan dapat meningkatkan produktivitas hasil panen sehingga mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat khususnya para petani sawit di Kabupaten Bangka. “Jangan sampai jumlah batang kelapa sawit banyak tapi hasilnya rendah. Dengan adanya PSR ini mampu meningkatkan produktivitas bagi petani sawit,” kata Mulkan.
Baca Juga: Gapki: Industri Perkebunan Kelapa Sawit Merupakan Sektor Non-Ekstraktif
Dikatakan Mulkan, saat ini, harga kelapa sawit sudah melambung dan berada di atas Rp2.000 per kg. Harga ini tentu saja disambut baik petani karena kelapa sawit menjadi salah satu sumber pendapatan andalan bagi masyarakat di Bangka.
Mulkan juga mengingatkan, faktor bibit dan perawatan harus diperhatikan secara baik dan benar agar hasilnya bisa didapatkan secara maksimal. Perlu diketahui, pelaksanaan program PSR di Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat seluas 63,98 hektare kepada Kelompok Tani Usaha Bersama atas usulan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Senada dengan hal ini, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Elius Gani menjelaskan, program peremajaan kelapa sawit menggunakan bibit yang unggul dan telah bersertifikat sehingga tanaman sawit yang tidak produktif akan digantikan dengan bibit yang unggul.
"Ini merupakan suatu bentuk perhatian khusus pemerintah terhadap perkebunan sawit. Tidak hanya bibit unggul yang diberikan, melainkan juga biaya pembersihan lahan bahkan perawatan mencakup pupuk dan pestisida seluruhnya ditanggung pemerintah," ungkap Elius.
Dikatakan Elius bahwa diketahui selama ini banyak kebun kelapa sawit rakyat ini hasil produktivitasnya rendah di bawah standar.
"Kalau produktivitas standar hasilnya 20 – 24 ton kelapa sawit per hektare per tahun sedangkan hasil kebun kelapa sawit rakyat sekitar 15 ton per hektare per tahun bahkan di bawah itu,” paparnya.
Selain melakukan penanaman simbolis PSR, Bupati Bangka juga melakukan panen perdana sawit program Kebun Kelapa Sawit Rakyat (KKSR) tahap 5.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: