Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Brookfield Asset, Konglomerat yang Bisa Alirkan Cuan Terus Menerus

        Kisah Perusahaan Raksasa: Brookfield Asset, Konglomerat yang Bisa Alirkan Cuan Terus Menerus Kredit Foto: Getty Images
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Brookfield Asset Management Incorporated adalah perusahaan manajemen aset alternatif yang berfokus pada real estate, listrik terbarukan, infrastruktur, dan ekuitas swasta. Sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia, Brookfield masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2020. 

        Menurut Fortune, keadaan finansial Brookfield cukup sehat. Pendapatannya naik cukup tinggi sebesar 19,5 persen dari 56,77 miliar dolar AS di tahun 2019, menjadi 67,82 miliar dolar tahun 2020. Kondisi tersebut mengangkat posisi dari 180 ke 155 dunia.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: China North Industries, Taipan Alutsista yang Jadikan Senjata Ladang Cuan

        Keadaannya berbanding terbalik dengan laba yang didapat perusahaan. Brookfield harus kehilangan keuntungan 21,7 persen menjadi 2,80 miliar dolar. 

        Namun sisi lainnya, aset Brookfield terus tumbuh dari 256,28 menjadi 323,96 miliar dolar. Sementara itu ekuitasnya di angka 35,01 miliar dolar. 

        Berikut perjalanan perusahaan tersebut yang akan diulas secara ringkas dalam artikel Warta Ekonomi, Senin (29/3/2021) di bawah ini.

        Mula-mula, Brookfield adalah konglomerat asal Toronto, Kanada. Perusahaan berdiri pada 1899 sebagai Sao Paulo Tramway, Light and Power Company, yang digagas oleh William Mackenzie dan Frederick Stark Pearson. 

        Tanggung jawab awal perusahaan itu antara lain terlibat dalam konstruksi dan pengoperasian listrik serta infrastruktur transportasi di Brasil. Bentuknya seperti layanan listrik dan trem di Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

        Melaju ke tahun-tahun berikutnya, Brazilian Traction, Light and Power Company Limited didirikan pada 1912. Ia berperan sebagai perusahaan publik di Toronto dan menjadi perusahaan induk yang bergerak dalam pengembangan operasi pembangkit listrik tenaga air dan layanan utilitas lainnya di Brasil.

        Ada juga perusahaan pembangkit listrik Great Lakes Power Company yang dibentuk pada 1916. Pembangkit ini kemudian menyediakan tenaga hidro-listrik di Sault Saint Marie dan Distrik Algoma di Ontario.

        Sementara itu, memasuki tahun lain, Brazilian Traction, Light and Power Company berganti nama menjadi Brazilian Light and Power Company di tahun 1966. Tiga tahun setelahnya, ia merubah kembali namanya menjadi Brascan Limited. Brascan adalah portmanteau dari Brasil dan Kanada. 

        Seiring berjalannya waktu, diversifikasi terus diperlebar ke area lain. Aset perusahaan Brasil kemudian dipindahkan ke Brazil Eletropaulo dan Light SA. 

        Perusahaan muda itu juga menyediakan listrik dan layanan trem berlokasi di Sao Paulo dan Rio de Janeiro. 

        Brascan kemudian bertransformasi menjadi Brookfield Asset Management. Perubahan terjadi di tahun 2005 tepat pada usia perusahaan menginjak 37 tahun.

        Banyak anak perusahaan yang terdaftar pada Brookfield, meliputi Brookfield Infrastructure Partners, Brookfield Renewable Partners, Brookfield Property Partners, dan Brookfield Business Partners. Pada Agustus 2018, Brookfield membeli Westinghouse Electric Company, produsen reaktor nuklir besar, dari kebangkrutan senilai 4,6 miliar dolar AS.

        Untuk tahun fiskal 2018, Brookfield Asset Management melaporkan pendapatan sebesar 3,584 miliar, dengan pendapatan tahunan sebesar 56,771 miliar, meningkat 39,2 persen dibandingkan siklus fiskal sebelumnya. Saham Brookfield Asset Management diperdagangkan dengan harga lebih dari 38 dolar per saham, dan kapitalisasi pasarnya bernilai lebih dari 40,8 miliar dolar pada November 2018.

        Pelebaran sayap juga dilakukan seperti mengakuisisi perusahaan lain. Brookfield Asset Management mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk membeli sebagian besar Oaktree Capital Management seharga sekitar 4,7 miliar dolar pada 13 Maret 2019. Hasilnya yaitu menjadikan perusahaan sebagai salah satu pengelola uang alternatif terbesar di dunia. 

        Terpisah, untuk merespons pandemi Covid-19, CEO Brookfield, Bruce Flatt, menilai bahwa kejatuhan ekonomi "jauh lebih dapat dikelola" daripada kehancuran sebelumnya. Pada bulan Oktober 2020, Mark Carney meninggalkan Gubernur Bank of England, menjadi wakil ketua Brookfield, memimpin strategi investasi lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) dan dana dampak perusahaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: