Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Balas Aksi Jenderal Moeldoko, Orangnya SBY Bongkar Fakta-Fakta Baru: Moedoko Bawa Map...

        Balas Aksi Jenderal Moeldoko, Orangnya SBY Bongkar Fakta-Fakta Baru: Moedoko Bawa Map... Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, mengungkapkan fakta terbaru yang mengejutkan. Ternyata, Kepala Staf Presiden Moeldoko pernah menghadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan membawa map guna meminta posisi ketua umum Partai Demokrat.

        "Pertama, menghadap SBY menggunakan baju TNI lengkap pada tahun 2014 meminta Marzuki Alie menjadi sekjen kongres Demokrat. Kedua, setelah pensiun menghadap SBY membawa map meminta posisi ketum Demokrat," cuitnya dalam akun Twitter @Andiarief_ seperti dilihat di Jakarta, Rabu (31/3/2021).

        Baca Juga: Arahkan Moncong Senjata ke SBY, Kubu Moeldoko: Hambalang Lebih Dekat ke Cikeas...

        Lanjutnya, ia juga menyebut jika mantan Pangliman TNI Jenderal Purn Moeldoko berbohong soal sikapnya yang mengaku konsisten menjaga demokrasi.

        Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang Moeldoko buka suara terkait tuduhan dan juga kapasitasnya sebagai sipil yang menjaga demokrasi. Hal tersebut disampaikan Moeldoko melalui akun Instagram @dr_moeldoko, Selasa sore (30/3/2021).

        "Ini Moeldoko tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah. Kita perlu kritis melihatnya. Tuduhan itu tergantung bagaimana konteksnya dan siapa yang berbicara," jelasnya.

        Lanjutnya, ia juga meyakini jika Prajurit TNI tidak akan mudah diprovokasi, karena selama dia memimpin, dia selalu menanamkan kebajikan juga kesejahteraan dan profesionalisme.

        "Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil. Ketika saya bertugas di militer, tugas saya mengawal stabilitas dan juga demokrasi," katanya.

        Baca Juga: Loyalis Anas Ungkap Rahasia SBY yang Tampak Enggan Gandeng Orang Jawa sebagai Pimpinan Demokrat

        "Saat ini, saya sebagai sipil, saya tetap konsisten dengan tugas tersebut. Yaitu tugas menjaga demokrasi yang telah melekat di hati saya. Mengalir dalam darah saya," katanya.

        "Ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri, mengorbankan jiwa nasionalismenya, jiwa Pancasilanya. Padahal tidak ada yang menggubrisnya," jelasnya lagi.

        Baca Juga: Loyalis Anas Ungkap Rahasia SBY yang Tampak Enggan Gandeng Orang Jawa sebagai Pimpinan Demokrat

        Menurutnya, ia tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan. Apalagi, menggadaikan yang selama ini dia perjuangkan.

        "Saya konsisten, saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih. Tetapi, jika ada yang berusaha merusak ke Indonesiaan kita. Saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya," tegasnya.

        Teranyar, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Rabu (31/3/2021) menyatakan menolak permohonan pengesahan kepengurusan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deliserdang, Sumatera Utara.

        Menkumham, Yasonna Laoly, mengumumkan bahwa pemerintah telah menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko yang dibentuk melalui KLB Deli Serdang.

        Menurut Yasonna, kubu Moeldoko gagal memenuhi beberapa kelengkapan di antaranya perwakilan dewan perwakilan daerah (DPD), dewan perwakilan cabang (DPC) yang tidak disertai mandat dari ketua DPD, DPC.

        "Dengan demikian, pemerintah menyatakan bahwa permohonan pengesahan KLB Deli Serdang tanggal 5 Maret 2021 ditolak," kata Yasonna pada keterangan pers, Rabu.

        Baca Juga: Arahkan Moncong Senjata ke SBY, Kubu Moeldoko: Hambalang Lebih Dekat ke Cikeas...

        Yasonna mempersilakan kubu KLB Demokrat Deliserdang yang mengusung Moeldoko untuk menggugat ke pengadilan usai pihaknya menolak pengajuan yang diserahkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: