Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Indonesia Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,3 Persen, Karena ....

        Bank Indonesia Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,3 Persen, Karena .... Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis ekonomi Indonesia bakalan bertumbuh di kisaran 4,8 persen hingga 5,3 persen pada 2021. Apa alasannya sepede itu?

        Pihaknya juga tidak khawatir dengan proyeksi IMF yang hanya mematok proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,3 persen.

        “Kami lebih optimistis dari IMF sebab sinergi yang sudah kita jalankan cukup kuat dan ekspor kita juga bagus,” katanya dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Jumat (9/4/2021).

        Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, 10 Pemenang Desa BRILiaN Tahap 1 Masing-Masing Dapat Hadiah Rp20 Juta

        Baca Juga: Alhamdulillah, Penyaluran Kredit Bank Himbara Sudah Positif di Kuartal I 2021

        Ia menuturkan sinergi yang kuat itu dilakukan baik dari sisi ekspor, inflasi, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL), perbankan, pemberian stimulus ekonomi, program vaksinasi maupun dalam mendorong penyaluran kredit.

        Perry yakin, melalui sinergi kuat, ditambah dengan vaksinasi, stimulus fiskal, stimulus moneter, stimulus OJK, dukungan Komisi XI DPR, perbankan, hingga dunia usaha, recovery ekonomi Indonesia akan berjalan sesuai harapan.

        “Kita pastikan semua policy BI mendukung pertumbuhan ekonomi dengan sinergi bersama pemerintah dan seluruh stakeholder,” tegasnya.

        Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, agar proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa terealisasi, pemerintah berkomitmen untuk lebih mendorong pemulihan ekonomi, sekaligus tetap melakukan penanganan Covid-19 secara ketat.

        Ia mengatakan, pemerintah menjadikan ramadan dan Lebaran Idul Fitri tahun 2021 ini sebagai momentum untuk mengungkit ekonomi di kuartal II-2021, dengan tetap menjaga pengendalian pandemi Covid-19.

        “Pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 diproyeksikan masih negatif, sehingga untuk dapat kembali ke level pertumbuhan pra-Covid, ekonomi harus tumbuh mencapai 7 persen di kuartal II-2021,” kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (8/4).

        Dilanjutkannya, pemerintah telah menyusun beberapa kebijakan guna mengoptimalkan peningkatan konsumsi pada Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2021.

        Kebijakan tersebut antara lain dengan mewajibkan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan swasta dan Gaji ke-13 dan THR untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: