Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reshuffle Kabinet Indonesia Maju: Nadiem Makarim Aman, Bambang Brodjonegoro Terdepak

        Reshuffle Kabinet Indonesia Maju: Nadiem Makarim Aman, Bambang Brodjonegoro Terdepak Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu reshuffle kabinet kian mengemuka pasca rencana penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud. Sejumlah nama dikabarkan bakal tergusur dari posisinya saat ini, salah satunya adalah Bambang Brodjonegoro.

        Spekulasi tergusurnya Bambang semakin menyeruak tatkala dirinya menyatakan pamit sebagai Menristek beberapa waktu lalu. Pasalnya, kementerian yang dipimpinnya bakal dilebur ke Kemendikbud.

        Terkait kencangnya isu reshuffle, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, memerkirakan Bambang akan tergusur dari Menristek dan akan digeser menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang baru.

        Baca Juga: Menteri Inisial M Disebut-sebut Bakal Dicongkel, Moeldoko Kena Reshuffle?

        "Yang pasti tergeser kemungkinan Bambang Brojo. Bahkan dia sudah pamit. Kemungkinan Bambang Brojo akan digeser menjadi Kepala Otoritas Ibu Kota negara yang baru. Karena dulu dia diminta Jokowi untuk mengurus soal ibu kota baru ketika dia jadi menteri Bappenas," kata Ujang saat dihubungi MNC Portal, Kamis (15/4/2021).

        Sedangkan Mendikbud Nadiem Makarim, menurut Ujang, seharusnya terkena reshuffle lantaran kinerjanya kerap kontroversial. "Namun secara politis, bisa saja Nadiem masih aman. Karena penilaian secara politis itu subjektif," imbuh Ujang.

        Sementara itu, nama Kepala Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia digadang-gadang akan menjadi Menteri Investasi. Keinginan Jokowi untuk membentuk kementerian tersebut telah mendapat 'lampu hijau' dari DPR.

        "Nah kepala BKPM Bahlil. Kelihatannya akan dinaikan jadi Menteri Investasi. Karena kita tahu Kementerian Investasi itu dibuat untuk menaikkan kelas BKPM. BKPM-nya hilang diganti Kementerian Investasi," tutup Ujang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: