Tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan minyak nabati masyarakat dunia, kehadiran kelapa sawit di Indonesia juga menjadi solusi bagi ekosistem dan kesehatan lingkungan dunia. Mengutip laman Palm Oil Indonesia, berikut 5 manfaat kelapa sawit bagi masyarakat dan ekosistem dunia.
1. Harga Murah
Kelapa sawit menjadi minyak nabati yang dapat diperoleh dengan harga paling murah dibandingkan 3 jenis minyak nabati utama lainnya yang dikonsumsi masyarakat dunia. Dengan harga ini, seluruh level ekonomi masyarakat dunia yang berpendapatan rendah dan miskin dapat memperoleh manfaat dari minyak nabati sebagai bahan pangan.
Baca Juga: Kementan: Penguatan Penyuluh untuk Mendukung Produktivitas Sawit Rakyat
2. Hemat Lahan
Kelapa sawit merupakan jenis minyak nabati yang paling produktif di dunia dibandingkan 3 jenis minyak nabati lainnya (kedelai, bunga matahari, dan rapeseed) dengan potensi produktivitas minyak mencapai 9 ton per hektar. Diperkirakan, pada 2050 akan terjadi excess demand minyak nabati dunia. Jika peningkatan kebutuhan tersebut dipenuhi dari jenis minyak nabati dengan produktivitas rendah, maka lahan yang dibutuhkan juga akan semakin luas dan mendorong terjadinya deforestasi. Namun, dengan memaksimalkan potensi kelapa sawit, masyarakat dunia (produsen minyak nabati) tidak perlu menambah lahan lagi dalam penyediaan minyak nabati dunia sehingga akan menghemat deforestasi dan land use change.
3. Hemat Emisi
Kelapa sawit dapat diproses menjadi bahan bakar nabati (green diesel, green gasoline, green avtur) yang bersifat ramah lingkungan dan low carbon. Tidak hanya itu, perkebunan kelapa sawit juga berperan penting sebagai paru-paru ekosistem dunia yang menghasilkan oksigen dan menyerap emisi karbondioksida di udara.
4. Mengatasi masalah trade-off food-fuel
Saat ini, negara-negara maju khususnya Uni Eropa dan Amerika Serikat, mengahadapi konflik (trade-off) penggunaan minyak nabatinya (minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak rapeseed) antara untuk bahan pangan atau untuk biofuel. Solusi untuk trade-off tersebut yakni harus ada minyak nabati lain dari luar Uni Eropa dan Amerika Serikat yang lebih murah dengan ketersediaan yang banyak. Pilihan tersebut jatuh kepada minyak sawit yang sangat potensial memenuhi kebutuhan tersebut.
5. Solusi sampah plastik dunia
Kelapa sawit berpotensi dimanfaatkan sebagai bioplastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai secara alamiah (biodegradable). Produk bioplastik sawit tersebut dihasilkan dari biomassa sawit seperti tandan kosong dan batang, bahkan limbah cair (POME) juga dapat menghasilkan senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan baku bioplastik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: