Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kabinet Indonesia Maju, Prabowo Nggak Seperti Menteri Lainnya, Gak Kemana-mana Cuma Main HP

        Kabinet Indonesia Maju, Prabowo Nggak Seperti Menteri Lainnya, Gak Kemana-mana Cuma Main HP Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai ikut merespons soal wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai kinerja para menteri Presiden Jokowi di periode kedua ini terkesan hanya main-main.

        Terlebih, Pigai menyoroti beberapa menteri yang dianggap tidak bekerja dengan maksimal selama pandemi Covid-19 ini.

        "Yang 1,5 tahun terakhir menteri tidak kerja. Cuma main game, main HP, momong anak, jaga istri, masuk kantor, makan siang, duduk-duduk kembali ke rumah," ujarnya dalam video berjudul Natalius Pigai Anggap Menteri-Menteri Kabinet Jokowi Kebanyakan Main Game Kecuali Prabowo yang disiarkan di kanal YouTube Ferdy Hasimans eperti dilihat di Jakarta, Kamis (22/4/2021).

        Baca Juga: Anies Baswedan Sanjung Presiden Jokowi di Proyek MRT, Biar Survey Capres Tinggi Ya Pak?

        "Yang salah Covid-19. Alibinya Covid-19," tambahnya.

        Namun, ia menegaskan jika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbeda apabila dibandingkan dengan kinerja para menteri lain. Menurutnya, Prabowo merupakan menteri yang aktif bekerja meski di tengah pandemi. Hal tersebut bisa dilihat dari perjalanan dinas Prabowo.

        "Prabowo saya kira tidak (main-main saja). Prabowo jelas, dia ke Eropa, kerja-kerja ke Amerika Serikat. Pak Prabowo bekerja," ucapnya.

        Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa terdapat salah satu menteri yang hanya berdiam diri di ruangan karena alasan protokol kesehatan.

        "Yang menteri sama sekali tidak berangkat (ke lapangan), padahal protokol covid boleh. Misalnya menteri mau tugas, didampingi satu orang Dirjen, protokol dua orang, itu cukup kok diterima gubernur atau turun ke lapangan lihat pembangunan luar daerah," tegasnya.

        Baca Juga: Kabinet Indonesia Maju, Bukan Cuma Prabowo yang Angka Kepuasannya di atas 30%, Ternyata Ada...

        Baca Juga: Kesalahannya Berkali-kali Fatal, Anak Buah Prabowo Rongrong Mas Menteri Didepak!

        Baca Juga: Cari KRI Nanggala-402, Prabowo Subianto: TNI Hadapi Satu Masalah...

        Baca Juga: Kabinet Indonesia Maju, Bukan Cuma Prabowo yang Angka Kepuasannya di atas 30%, Ternyata Ada...

        "Tapi mereka (menteri) tidak pernah bekerja. Mereka hanya makan gaji buta saja, sama sekali tidak bekerja. Oleh sebab itu, kita tidak bisa menilai. Mau menilai apa?" ujarnya lagi.

        Sementara itu, perihal isu reshuffle kabinet, ia memperkirakan hal itu bukan karena evaluasi kinerja para menteri, tetapi lebih kepada akomodasi kepentingan.

        "Reshuffle kabinet bukan evaluasi kinerja, tapi basisnya adalah akomodasi kepentingan politik. Saya punya perkiraan begitu," pungkasnya. 

        Adapun, belum lama ini Indonesian Presidential Studies (IPS) merilis hasil survei ihwal persepsi publik terhadap kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju . Dari hasil tersebut, ada sejumlah menteri yang dinilai memiliki kinerja baik seperti Prabowo dan Sri Mulyani.

        Direktur Eksekutif IPS, Nyarwi Ahmad menyebut, dari survei yang dilakukan mayoritas responden menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memiliki kinerja yang memuaskan. Adapun persepsi publik mencapai 51,4%. Disusul Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang menempati posisi ke-2 dengan total 45%.

        "Publik menilai Prabowo menteri Jokowi yang paling memuaskan dari sisi kinerjanya. Mereka menyatakan puas, kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati," ujar Nyarwi.

        Di posisi ke-3 ada nama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan jumlah 41,2%. Kemudian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menempati posisi ke-4 dengan jumlah 38%. Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berada di posisi ke-5 dengan jumlah 37,5%.

        Di posisi terbawah ada nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dengan jumlah 33,6% dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas 31,3%. Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai memiliki kinerja buruk.

        "Menteri Koordinator itu tidak terlalu kelihatan. Hanya Pak Mahfud, Menkopolhukam. Justru menteri-menteri sosial, ekonomi, parekraf, BUMN itu lebih menonjol," tutur dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: