Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sore Ini Reshuffle Kabinet, Duh! Gimana Posisi Mas Nadiem, Jadi Diganti Bos Pertamina?

        Sore Ini Reshuffle Kabinet, Duh! Gimana Posisi Mas Nadiem, Jadi Diganti Bos Pertamina? Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabar Presiden Joko Widodo akan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju mulai ada titik terang. Usai tarik ulur, kini dikabarkan Kepala Negara akan melakukan reshuffle, hari ini Rabu (28/4/2021) pukul 15.30 WIB, di Istana Negara.

        Sementara itu, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jokowi akan melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek). Sementara Menteri Investasi akan dijabat oleh Bahlil Lahadalia.  Baca Juga: Mungkinkah Reshuffle Kabinet Jokowi Hari Ini Atau Besok?

        "Iya (reshuffle kabinet). Dua menteri," kata sumber di lingkaran Istana Kepresidenan, Selasa (27/4/2021).

        Selain itu, sumber tersebut mengaku belum mengetahui secara jelas apakah Jokowi akan merombak nama-nama lain. Baca Juga: Kabinet Indonesia Maju, Kursi Mas Nadiem Makarim Banyak yang Incar, PDIP Buka-bukaan...

        Namun, ia memastikan jika reshuffle kabinet akan digelar secara terbatas.

        Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, membenarkan tidak lama lagi Presiden Jokowi akan mengumumkan reshuffle kabinet. 

        "Tidak lama (reshuffle bakal diumumkan). Saya selalu bilang tidak lama karena karakter leadership Bapak Joko Widodo dalam menanggapi yang begini tidak lama, selalu cepat, dan alhamdulillah tepat," ujarnya, dilansir Detikcom. Baca Juga: Nggak Ada Jaminan, Meski Dekat dengan Jokowi Peluang Ahok Masuk Kabinet Kecil

        Namun sayangnya, ia mengaku belum mengetahui pasti kapan pengumuman reshuffle tersebut.

        "Belum tahu, tapi insyaallah tidak lama. Cuma, kalau Pak Pratik (Mensesneg Pratikno) sudah (terima) surat begitu, tidak lama, karena disesuaikan dengan jadwal bapak Presiden," ujarnya.

        Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintah telah menerima persetujuan penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta pembentukan Kementerian Investasi dari DPR.

        "Jadi kalau DPR sudah mengirim surat, kabarnya pekan kemarin kan, kalau ini hari Senin maka tentu saja dua hal yang menjadi pertimbangan penting itu penataan kembali kelembagaan, karena konsekuensi dari merger Kemendikbud, riset dan teknologi sama pembentukan Kementerian Investasi. Ada juga di situ surat presiden terkait dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," jelasnya. Baca Juga: Hilal Reshuffle Kabinet Jokowi Tak Kunjung Tampak, Ternyata Ini Toh Penyebabnya...

        "Pada dua pokok ini lah kita bicarakan, karena pasti Presiden melantik kembali itu menteri, karena nomenklatur yang berubah, sehingga ada menteri yang nanti akan dilantik, yakni pendidikan dan kebudayaan dan teknologi. Begitu juga ada menteri baru yang dilantik, namanya menteri investasi, mungkin juga Kepala Badan Riset Nasional," imbuh Ngabalin.

        Adapun sebelumnya, Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono ikut buka suara terkait isu perombakan kabinet yang saat ini hangat dibicarakan. Dalam wacana reshuffle tersebut, nama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ikut disebut-sebut.

        Menurut dia, Ahok lebih cocok menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Nadiem Makarim ketimbang Menteri Investasi di Kabinet Indonesia Maju.

        "Menteri Investasi itu harusnya pengusaha yang memang benar-benar sukses menjalankan investasi dan punya jaringan luas di pasar keuangan dan sumber-sumber pendanaan internasional yang luas serta sumber-sumber investor dunia," katanya dalam keterangan kepada wartawan, Senin (19/4/2021) kemarin.

        Menurutnya lagi, calon Menteri Investasi harus memiliki kredibilitas di kalangan investor lokal dan global. Dengan begitu, menurut mantan Wakil Ketum Gerindra ini, investasi di Indonesia bisa terkerek naik.

        "Kalau cuma punya track record yang di bawah standar, cuma pengusaha lokal dan memimpin HIPMI, kayak yang sekarang mah, cuma lucu dan menghibur atau melawak di depan Jokowi ya wasalam saja dah," kata dia.

        Lanjutnya, ia juga menilai Ahok belum kelasnya menjadi Menteri Investasi. Ia lebih cocok menjabat sebagai Menteri Pendidikan.

        "Terkait Ahok untuk menjadi Menteri Investasi juga belum kelasnya untuk jadi Menteri Investasi. Mungkin jadi Menteri Pendidikan jauh lebih pas. Ahok pasti bisa memperbaiki dunia pendidikan kita yang sangat tertinggal jauh. Apapun dia pernah jadi gubernur dan banyak melakukan perubahan terkait pendidikan di DKI Jakarta," kata Arief.

        Ahok Menjawab

        Sementara itu, Ahok merespons kabar dirinya akan menjadi menteri di pemerintahan Presiden Jokowi. Ahok menyatakan bahwa saat ini dirinya masih bekerja di Pertamina.

        "Saya ditugaskan di Pertamina," singkat Ahok.

        Halaman: 

        1

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: