Tak Semudah Itu Mas Anies, Ferdinand Makin Menjadi-jadi, Orang Istana Sampai Disurati..
Politikus Ferdinand Hutahaean menyatakan pihaknya akan menyurati pihak Istana Negara, yakni Menteri Koordinator bidang Politik dan Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD terkait perjalanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ia menilai perjalanan tersebut tidak murni untuk menyerap gabah petani dan mengamankan stok beras untuk DKI Jakarta.
Menurut dia, perjalanan Anies tersebut sarat dengan nuansa politik. Pasalnya, Anies baru melakukan hal tersebut di masa akhir jabatannya yang selsesai tahun 2022. Baca Juga: Ribut-Ribut Soal Pendanaan Pipa Gas Cirebon-Semarang, Ferdinand Hutahaean Beraksi..
Karena itu, pihaknya juga menyoroti soal anggaran dalam perjalanan Anies ke beberapa daerah tersebut. Sebab, jika Anies menggunakan anggaran dari APBD DKI, maka dirinya melanggar etika pejabat.
“Saya akan menyurati Menkopolhukam Bpk Mahfud MD terkait dengan safari beras politik Anies Baswedan agar diproses sesuai aturan yang berlaku” ujarnya, Kamis (29/4/2021). Baca Juga: Bikin Begidik! Ferdinand Bernyali Ungkap Pelaku Bom Gereda di Makassar: Pelaku Muridnya..
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta Mahfud MD untuk berkoordinasi dengan Kejaksaan RI menelusuri kerugian negara dalam ajang balapan Formula E.
“Saya juga akan meminta agar Polhukam RI mengordinasikan Kejaksaan RI untuk menginvestigasi kerugian negara dr Formula E dan Kelebihan Bayar Damkar,” ucapnya.
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono melemparkan sindiran terkait kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jawa Timur. Baca Juga: Nggak Cukup Terlarang, Ferdinand Ngerongrong: Pak BNPT, Segera Cap FPI Teroris...
Baca Juga: Nggak Cukup Terlarang, Ferdinand Ngerongrong: Pak BNPT, Segera Cap FPI Teroris...
Gembong meminta Anies untuk fokus bekerja sebagai gubernur, buka malah bersafari politik menuju Pilpres 2024.
Terkait itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rani Mauliani justru membela Anies Baswedan. Menurutnya, kunjungan Anies ke Jatim murni untuk melakukan penandatangan Mou.
Karena itu, ia pun menilai semua orang berhak bercita-cita menjadi seorang presiden.
"Saya berusaha positive thinking aja kunjungan pak Anies ke sana itu memang memenuhi undangan dan penandatanganan MoU tersebut," katanya kepada wartawan, Senin (26/4/2021) kemarin.
"Siapa pun kan boleh berharap, bermimpi, bercita-cita jadi Presiden tapi kan nanti kembali pada aturan, kemampuan dan dukungan. Monggo saja silahkan, bila merasa pantas," imbuhnya. Baca Juga: Wakilnya Anies Akui Klaster Perkantoran Kembali Naik karena Ada Kelonggaran
Namun demikian, ia juga berharap jika Ketua Umum Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
"Tapi kalau bertanya pada saya, kader Gerindra, Presidennya tetap pak Prabowo sampai kapan pun. Kecuali ada instruksi yang berbeda dari pak Prabowo untuk mendukung calon lain, itu beda ceritanya lagi nanti," tukasnya.
Adapun Pengamat Politik M. Jamiluddin Ritonga, menyoroti kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia menilai secara tersurat, kunjungan Anies itu hanya untuk mengamankan pangan warga Jakarta, dan keinginan menyejahterakan petani.
Menurutnya, hal tersebut diungkap secara tegas oleh Anies saat dirinya di Cilacap dan Ngawi.
Namun demikian, kunjungan Anies ke dua provinsi tersebut dimaknai dalam konteks politis. Pasalnya, saat singgah di Sragen, bos beras di wilayah tersebut dengan tegas mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
"Hal itu juga diperkuat dengan kunjungan Anies ke Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo untuk sowan kepada ulama. Anies juga menginap di Kota Madiun dan bertemu walikotanya, selain juga bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa." katanya seperti dilansir, RMOL, Senin (26/4/2021).
Lanjutnya, ia menilai rangkaian pertemuan itu memang bernuansa politis. Kepada ulama, Anies berupaya mendekatkan diri dengan datang langsung ke Pondok Modern Gontor. Dukungan ulama ini sangat diperlukannya agar nantinya Jatim dapat menjadi lumbung suaranya.
"Dukungan juga diharapkan dari Ngawi dan Madiun, yang dikenal basis merah. Kalau basis merah juga mendukungnya, maka Jawa Timur sebagai suara terbesar kedua secara nasional dapat dikuasai Anies," terang dia.
"Kalau basis merah Jawa Tengah mendukung Anies, maka peluang memenangkan suara yang selama ini dikuasai PDIP dapat diwujudkan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil