Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buruh China Masuk, Mudik Dilarang, Politikus Ini Biasanya Kalem, Langsung Auto Beringas

        Buruh China Masuk, Mudik Dilarang, Politikus Ini Biasanya Kalem, Langsung Auto Beringas Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi -

        Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tak bisa menutupi kegeramannya melihat banyaknya WNA China yang bebas masuk, di saat warga dilarang mudik. Cak Imin yang biasaya kalem, tiba-tiba langsung beringas melemparkan kritik pada pemerintah.

        Sebagai partai pendukung pemerintah, PKB termasuk partai yang nurut. Jarang sekali ada kader PKB yang nakal dengan bersuara sumbang mengkritik kebijakan pemerintah. Begitu juga Cak Imin, sebagai lokomotifnya PKB.

        Namun, untuk yang satu ini, Cak Imin tidak bisa menutupi kekesalannya. Wakil Ketua DPR ini menilai, pemerintah bersikap tidak adil. Warga yang ingin mudik untuk bertemu keluarganya di kampung halaman dilarang. Yang nekat tetap mudik, dicegat lalu diputar balik. Sementara orang asing, enak saja bisa hilir mudik ke Indonesia.

        Baca Juga: Ada Larangan Mudik, Ini Jadwal Jam Operasional di 19 Bandara AP II

        “Hal yang seperti ini kan bisa menimbulkan anggapan publik bahwa pemerintah tidak peka melihat kondisi yang ada,” kata Cak Imin, dalam keterangannya, kemarin.

        Cak Imin heran, kenapa pemerintah hanya bersikap tegas ke rakyat saja. Sementara, ke orang asing, khususnya dari China seolah tak berdaya. Dia mendesak, pejabat terkait mulai dari Kementerian Kesehatan, Dirjen Imigrasi hingga Satgas Penanganan Covid-19 bisa menjelaskan masalah ini dengan transparan.

        “Sebab, kondisi ini membingungkan masyarakat yang dibatasi mobilitasnya saat Lebaran,” ungkapnya.

        Tak hanya itu, eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu meminta Kemenkes dan Satgas memastikan bahwa seluruh warga China yang datang itu telah mematuhi aturan protokol kesehatan perjalanan internasional selama pandemi. Kalau perlu, dia usul selama masa larangan mudik ini, warga asing tidak perlu diizinkan masuk ke Indonesia.

        “Biar adil. Masyarakat pun saat ini tengah berupaya mengikuti aturan larangan mudik dan membatasi mobilitas selama libur Lebaran,” tegas Ketua Tim Pengawas Covid-19 DPR ini.

        Untuk diketahui, hingga kemarin, warga asal China yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta terus bertambah. Rombongan pertama, sebanyak 85 buruh China tiba pada Selasa (4/5) sore. Dua di antaranya kemudian terkonfirmasi positif Covid-19.

        Dua hari kemudian, Kamis, 6 Mei sebanyak 46 mendarat pukul 11.50 dengan menggunakan pesawat Xiamen Air MF855 dari Fozhou. Terakhir, Sabtu lalu, ada 157 WNA yang datang dengan pesawat reguler. Jika ditotal, antara kedatangan pada 4 Mei dan 9 Mei lalu, maka sudah ada 288 orang China yang masuk ke Indonesia melalui Jakarta.

        Tak cuma mendarat di Jakarta. TKA asal negeri komunis itu juga mendarat di Bandara Maleo Morowali, Sulawesi Tengah. Sejak Rabu lalu, sampai kemarin total ada 352 orang China tiba degan menggunakan 4 pesawat Wing Air.

        Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Jhoni Ginting memastikan kedatangan warga China ke Indonesia sudah memenuhi aturan keimigrasian yang sesuai dengan Peraturan Menkumham Nomor 26 tahun 2020. “Mereka datang untuk bekerja, bukan untuk kunjungan wisata,” kata Jhoni, kemarn.

        Jhoni juga menyebut, sebelum diperiksa pihak imigrasi, semua WNA sudah dinyatakan aman atau clearance oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).“Petugas imigrasi tidak akan memberikan izin masuk jika para penumpang tidak lulus pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri yang ditentukan oleh Satgas Penanganan Covid-19,” ungkap Jhoni,

        Pemerintah sebenarnya sudah memberlakukan larangan WNA ke Indonesia jika untuk tujuan wisata. Pemerintah juga menghentikan sementara pemberian kunjungan serta visa on arrival (VOA) untuk menekan angka penularan virus corona.

        Jhoni juga menyebut, kedatangan WNA ke Indonesia hanya diizinkan untuk melakukan kepentingan esensial saja. “Kedatangan para WNA ke Indonesia hanya diizinkan untuk tujuan seperti bekerja di proyek strategis nasional, objek vital, penyatuan keluarga, bantuan medis dan kemanusiaan, serta kru alat angkut,” ungkapnya.

        Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, ada tiga kriteria warga negara asing yang bisa masuk ke Indonesia selama pandemi. Pertama, WNA yang memiliki visa dan izin tinggal sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

        Visa yang diperbolehkan masuk adalah visa dinas, visa diplomatik, visa kunjungan, visa tinggal terbatas, izin tinggal dinas, izin tinggal diplomatik, izin tinggal terbatas, dan izin tinggal tetap. Kedua, WNA dari negara yang meneken kerja sama bilateral Travel Corridor Arrangement (TCA) dengan Indonesia untuk memudahkan perjalanan untuk kegiatan bisnis, ketenagakerjaan, ekonomi, dan dinas. Terakhir, WNA yang mendapat pertimbangan khusus dari kementerian atau lembaga terkait untuk datang ke Indonesia.

        Baca Juga: Ada isu Kalau Jokowi Diam-diam Mudik Lebaran, Benar Gak Sih?

        “Meski demikian, pemerintah tetap mengutamakan pemeriksaan berlapis dengan melakukan dua kali tes swab PCR dan karantina,” kata Wiku, saat dikontak, tadi malan. Pengecualian terhadap tiga kriteria ini termaktub dalam Surat Edaran Satgas No 8 Tahun 2021 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Covid-19.

        Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai, kedatangan warga China di saat larangan mudik ini memang mengusik rasa keadilan rakyat. Wajar kalau banyak yang protes. Soalnya, kebijakan pemerintah ini terkesan kontradiktif dan tidak konsisten.

        Mestinya, lanjut dia, pemerintah berempati terhadap warga yang dengan penuh kesadaran memilih tidak mudik untuk memutus penyebaran Covid-19. “Saat seperti ini mestinya pemerintah tidam melonggarkan adanya orang keluar masuk. Apalagi dari luar, kecuali dia diplomat, tapi kalau pekerja ya jangan dulu lah karena ini berisiko sekali,” kata Dicky, saat dikontak tadi malam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: