Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalang Kabut! Amerika Serikat Keluarkan Warga dan Pasukan Militer dari Israel Gara-Gara....

        Kalang Kabut! Amerika Serikat Keluarkan Warga dan Pasukan Militer dari Israel Gara-Gara.... Kredit Foto: Reuters/Darren Whiteside
        Warta Ekonomi, Amerika -

        Mengingat tingkat keamanan di Israel yang makin tidak stabil, Amerika Serikat memanggil sejumlah warganya pulang. Tidak hanya itu, Paman Sam juga menarik 120 personelnya dari Tel Aviv pada Kamis (13/5).

        Kondisi keamanan di Israel tengah parah di tengah eskalasi serangan kelompok pejuang Hamas dari Jalur Gaza, Palestina yang menyasar ke sejumlah wilayah di Israel.  Baca Juga: Astaga! Di Sini Gak Boleh Ada Demo Pro Palestina: Negara Kita Bungkam Atas Serangan Israel

        Departemen Pertahanan AS memerintahkan agar ratusan personil militernya itu diterbangkan kembali ke Pangkalan Udara AS Ramstein di Jerman. 

        Keberadaan personil militer AS di Tel Aviv sebetulnya direncanakan untuk melakukan latihan tentara gabungan dengan Israel. Tentara AS itu, baru tiba di Israel, pada Kamis (13/5) waktu setempat, dan berencana mendarat di Bandara Ben Gurion, di Tel Aviv.  Baca Juga: Gempur Gaza, Pasukan Militer Israel Buka Suara Soal Serangan Darat

        Namun, rencana pendaratan itu dialihkan ke Bandara Ramon karena bandar udara utama yang berada di Israel, menjadi salah satu wilayah sasaran serangan paling masif roket-roket pejuang Hamas dari Gaza.

        Akan tetapi, pendaratan personil militer AS di Bandara Ramon yang berada di wilayah selatan perbatasan antara Israel, dan Yordania, itu pun tak luput dari hantaman roket-roket pejuang Brigade al-Qassam dari Gaza.

        Serangan-serangan roket ke wilayah Israel tersebut membuat AS memutuskan cepat menerbangkan kembali personilnya ke zona aman. AS mengangkut personilnya ke Benua Eropa, pada saat itu juga dengan pesawat militer C-17.

        “Kekerasan yang terus berlanjut dan kurangnya pilihan menggunakan perjalanan udara komersial, memberikan alasan untuk pergi dengan transportasi militer,” bunyi pernyataan Kemhan AS dikutip the Independent, Jumat (14/5).

        Selain menarik kembali personil militernya dari zona perang Israel-Palestina, AS pun memastikan pembatalan sejumlah penerbangan maskapai sipilnya ke wilayah tersebut. Dilaporkan, maskapai United Airlines, Delta Air Lines, dan American Airlines membatalkan seluruh perbangan sipil dari AS, menuju Tel Aviv, Israel.

        Sementara itu, eskalasi saling serang antara Tentara Pertahanan Israel (IDF), dan kelompok pejuang Hamas, Brigade al-Qassam masih terus berlanjut. Times of Israel melaporkan, sejak Rabu (12/5), dan Kamis (13/5) waktu setempat, kelompok Hamas sudah menerbangkan sebanyak 1.750 roket untuk menyerang ke hampir seluruh wilayah Israel.

        Sebanyak 300 serangan roket, dikatakan dicegat Iron Dome, sistem pertahanan serangan udara Israel. Serangan roket paling masif, berada di Tel Aviv, dan kota-kota berpenduduk lainnya.

        Akibat serangan-serangan roket Hamas tersebut, Haaretz melaporkan, tujuh warga Israel tewas. Sedangkan serangan udara IDF ke wilayah Jalur Gaza, menelan korban jiwa sebanyak 103 orang, termasuk 27 anak-anak, balita, dan sekitar 580 warga Gaza lainnya mengalami luka-luka akibat bom-bom dari serangan udara. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: