Pesawat tempur Israel menghancurkan kantor Masyarakat Bulan Sabit Merah Qatar (QRCS) di Gaza pada Senin (17/5/2021).
Dalam sebuah cuitan, QRCS mengatakan, "Bulan Sabit Merah Qatar rusak parah pada sore ini akibat penembakan terhadap sebuah bangunan yang terletak di Gaza."
Baca Juga: Israel Makin Menjadi-jadi, Rusia Siap Gelar Pembicaraan Langsung dengan Palestina
Menurut QRCS, serangan itu menewaskan dua warga Palestina, termasuk seorang anak, dan melukai 10 lainnya.
"Menargetkan objek sipil adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter," ujar lembaga bantuan kemanusiaan itu.
QRCS menekankan bahwa mereka akan terus memberikan bantuan-bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak di Jalur Gaza bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Palestina.
Sejak 10 Mei, tentara Israel melancarkan serangan bertubi-tubi ke Gaza yang menewaskan sedikitnya 212 warga Palestina, termasuk 59 anak-anak dan 35 wanita, dan melukai 1.305 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Puluhan bangunan dan rumah juga telah dihancurkan dalam agresi udara Israel.
Serangan udara yang dilancarkan Israel telah merusak jalan-jalan dan merusak infrastruktur penting, menyebabkan pemadaman listrik. Krisis keamanan di Gaza berisiko memicu bencana kemanusiaan.
Selain merusak kantor Bulan Sabit Merah Qatar, serangan Israel telah menghancurkan satu-satunya laboratorium pengujian COVID-19 di jalur Gaza. Tingkat tes positif virus corona di Gaza termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 28 persen.
Baca Juga: Ngabalin: Kalau Mau Melawan Zionis Israel Harus Boikot Produk AS
Baca Juga: Rezim Erdogan Bareng 84 Juta Populasi Turki Insyaallah Terus Awasi Penindasan Israel di Yerusalem
Baca Juga: Upaya Menghentikan Kebengisan Israel, Tak Usah Berharap ke Liga Arab
Baca Juga: Dunia Kutuk Aksi Biadab Israel, di Indonesia Ada yang Kibarkan Benderanya, Diduga Pelakunya...
Jet-jet tempur Israel juga menghantam "Metro", istilah untuk terowongan bawah tanah Hamas. Terowongan-terowongan itu disebut Israel sebagian melalui wilayah sipil. PBB mengatakan hampir 40.000 warga Palestina telah mengungsi, dan 2.500 lainnya telah kehilangan rumah mereka akibat pengeboman itu.
Warga Gaza, Roba Abu al-Awf (20) bersiap menghadapi malam yang mengerikan.
"Kami tidak melakukan apa-apa selain duduk di rumah. Kematian bisa datang kapan saja, pemboman itu gila dan tidak pandang bulu," katanya.
Bukan hanya merusak objek sipil, tentara Israel juga mencegat sebuah konvoi truk bantuan internasional yang meluncur ke Gaza melalui Karem Abu Salem, (Kerem Shalom), sebuah perbatasan dengan Israel.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa (18/5/2021) ketika Israel menutup penyeberangan. Kala itu juga tengah terjadi serangan mortir di daerah tersebut.
Tindakan penghentian ini dilakukan tak lama setelah Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah (COGAT) mengumumkan pembukaan sementara perbatasan untuk pengiriman bantuan. COGAT mengatakan dalam sebuah pernyataan kemudian menegaskan bila penyeberangan perbatasan ditutup setelah seorang tentara Israel terluka ringan dalam serangan itu.
"Setelah bom mortir ditembakkan ke arah Penyeberangan Kerem Shalom… diputuskan untuk menghentikan masuknya sisa truk yang membawa bantuan," kata COGAT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: