Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kelapa Sawit Turut Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara

        Kelapa Sawit Turut Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami perlambatan menjadi minus 1,07 persen (YoY). Padahal, daerah ini berperan strategis dengan menyumbangkan sekitar 24,06 persen terhadap total perekonomian di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin mendorong percepatan pemulihan ekonomi Sumut, salah satunya melalui penguatan sektor unggulan.

        “Sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi salah satu tumpuan perekonomian di Sumatera Utara masih bisa tumbuh positif 1,95 persen (YoY) di tahun lalu. Sehingga, komoditas unggulan di daerah ini seperti kelapa sawit, karet, kakao, kopi dan nilam perlu terus dikembangkan guna meningkatkan daya saing wilayah,” ujar Puteri seperti dilansir dari laman dpr.go.id.

        Baca Juga: Sawit Merauke Terbang ke India untuk Kedua Kalinya di 2021

        Di sisi lain, pemerintah juga telah menetapkan Sumut sebagai daerah pengembangan lumbung pangan nasional (food estate) dengan luas mencapai 30.000 hektar hingga 2024. Terkait hal ini, Puteri menekankan pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan untuk membangun proses bisnis pertanian secara terintegrasi, mulai dari proses tanam, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran.

        “Food estate ini bertujuan untuk memperkuat cadangan pangan nasional melalui pengembangan tanaman pangan dari hulu hingga ke hilir. Termasuk pengembangan komoditas pengendali inflasi maupun substitusi impor di Sumut, seperti bawang merah dan bawang putih. Karenanya, peningkatan kapasitas dan kelembagaan petani juga sangat penting agar dapat mendukung ekosistem food estate ini,” ujar Puteri.

        Tidak hanya itu, kelapa sawit pun turut menjadi komoditas yang disorot Puteri. Dalam kesempatan tersebut, Puteri juga meminta laporan pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dilaksanakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada perkebunan kelapa sawit di Sumut.

        “Pemerintah dan pemerintah daerah perlu mendorong percepatan pelaksanaan program ini, karena tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas lahan tetapi juga turut mendukung ketersediaan bahan baku untuk pengembangan program Mandatori Biodiesel. Sejalan dengan hal tersebut, program sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi petani sawit rakyat juga perlu terus didorong dan dipercepat untuk membantu meningkatkan daya saing sekaligus melawan kampanye negatif atas sawit nasional,” ungkap Puteri.

        Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Sumut akan tumbuh membaik yaitu dikisaran angka 4,8 – 5,2 persen pada tahun 2021. Menurutnya, meskipun pertumbuhan ekonomi Sumut tahun lalu terkontraksi, namun kondisinya masih lebih tinggi dari capaian nasional.

        “Apalagi menurut BPS, terdapat 14 kabupaten/kota di Sumut yang masih bisa tumbuh positif di tengah pandemi. Terlebih, indikator makro lainnya seperti tingkat pengangguran dan kemiskinan juga menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan capaian nasional. Tentunya, prestasi ini menjadi bekal tersendiri agar lebih yakin terhadap prospek pemulihan kedepan,” ujar Musa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: