Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ternyata di Posisi Palestina, Karyawan Yahudi di Google Bikin Pernyataan Mengejutkan!

        Ternyata di Posisi Palestina, Karyawan Yahudi di Google Bikin Pernyataan Mengejutkan! Kredit Foto: Unsplash/Mitchell Luo
        Warta Ekonomi, New York -

        Sekelompok karyawan Yahudi meminta CEO perusahaan Google untuk mengutuk aksi kekerasan dan kerugian yang dilakukan oleh militer Israel terhadap warga Palestina.

        Dilansir dari Al Jazeera, pada Kamis (20/5/2021), sekelompok karyawan Google Yahudi itu telah meminta perusahaan tersebut untuk mengutuk tindakan militer Israel di tengah pemboman yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan untuk mendukung warga Palestina.

        Baca Juga: Please Setop! Kekerasan Israel Atas Palestina Bikin Rasa Aman Orang Yahudi dan Arab Lenyap

        Dalam surat internal, karyawan meminta CEO Sundar Pichai untuk secara terbuka mengutuk serangan tersebut, termasuk pernyataan langsung atas kekerasan dan kerugian yang diterima warga Palestina oleh militer Israel.

        Pernyataan tersebut dibuat oleh Diaspora Yahudi di grup sumber daya karyawan, sebuah grup baru yang dibentuk tahun lalu setelah memisahkan diri dari grup karyawan Google "Jewglers", yang telah dituduh menahan kritik terhadap Israel.

        Di luar pernyataan publik, surat tersebut meminta Google untuk memusatkan suara kepada karyawan Google Palestina di masa mendatang, dan bantuan dana untuk orang-orang Palestina yang terkena dampak kekerasan militer.

        Selain itu, dalam pernyataan itu juga menolak definisi antisemitisme yang menyatakan bahwa kritik terhadap Israel atau Zionisme adalah anti-semitisme dan peninjauan dan penghentian kontrak dengan institusi yang mendukung pelanggaran Israel atas hak-hak Palestina, seperti Pasukan Pertahanan Israel.

        Adapun pada surat itu telah mengumpulkan 250 tanda tangan pada Selasa 18 Mei 2021. Penyataan itu terinspirasi setelah kelompok "Jewglers" tidak mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan terhadap Palestina.

        Hingga Rabu, setidaknya 219 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel di Gaza, yang telah menghancurkan infrastruktur dan ratusan rumah.

        Setidaknya 12 orang Israel, termasuk dua anak, telah tewas oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata dari Gaza.

        Eskalasi terjadi setelah protes atas pengusiran paksa warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki dan tindakan keras serta penggerebekan di kompleks Masjid Al-Aqsa situs tersuci ketiga Islam.

        Di tengah eskalasi, ada juga bentrokan antarkomunitas di seluruh Israel dan tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan Israel terhadap protes di Tepi Barat yang diduduki.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: