Laporan Intelijen Bocorkan Aktivitas Mossad yang Sukses Sabotase Roket-roket Hamas, Bagaimana Bisa?
Sepanjang rentetan kekerasan paling mematikan yang pernah terjadi di Timur Tengah selama bertahun-tahun, Hamas diperkirakan telah menembakkan lebih dari 4.000 roket jarak pendek di Wilayah Israel.
Di sisi lain, aksi itu dibalas Israel Defense Forces (IDF) dengan melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sebelum pihak-pihak menerima serangan.
Baca Juga: Aktivis Kristen Amerika Bicara tentang Hamas dan Tumbangnya Militer Israel
Merespons aktivitas tersebut, Mesir menginisiasi gencatan senjata tanpa syarat yang mulai berlaku pada 21 Mei lalu.
Dilansir The Mirror, Tel Aviv dilaporkan meminta agennya untuk melakukan operasi rahasia untuk "menyabotase" ratusan roket Hamas sebelum mereka ditembakkan dari Gaza selama eskalasi kekerasan Israel-Palestina baru-baru ini.
“Israel mungkin memiliki kemampuan spionase paling tajam di dunia. Komunitas intelijennya telah melakukan beberapa operasi menakjubkan jauh di dalam wilayah musuh, termasuk membunuh ilmuwan Iran. Kemungkinan besar sejumlah roket itu dicegat dan diubah,” kata sumber tersebut.
Badan intelijen nasional Israel, Mossad, diklaim telah menargetkan roket, baik karena diselundupkan di beberapa bagian dari Iran ke Gaza, atau langsung di dalam kantong Palestina itu sendiri, menurut sumber intelijen senior Barat, yang dikutip oleh The Mirror.
Mata-mata Israel "melesatkan" ratusan roket dengan merusak sistem pemandu, motor, hulu ledak atau bahan peledak di dalam rudal, kata laporan itu.
Karenanya, diklaim bahwa sebanyak 16 persen dari perkiraan lebih dari 4.000 yang diluncurkan oleh Hamas telah gagal di Gaza atau gagal mencapai perbatasan Israel.
680 misfire di tengah 11 hari pertukaran rudal lintas batas konon mengakibatkan beberapa kematian warga sipil di Gaza.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel dilaporkan dikreditkan karena telah mencegat 90 persen rudal Hamas yang masuk. Adapun waktu dari dugaan operasi sabotase rahasia, diperkirakan terjadi beberapa bulan yang lalu.
Menurut media tersebut, militan Hamas, kelompok Islam yang mengontrol Jalur Gaza, telah menimbun rudal selama beberapa tahun terakhir. Israel dikutip mengklaim Hamas memiliki cukup rudal tersisa untuk dua bulan lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: