Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dicocok-cocokin dengan AHY, Ketum PKB Cak Imin Mulai Didagangin

        Dicocok-cocokin dengan AHY, Ketum PKB Cak Imin Mulai Didagangin Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi -

        PKB ternyata punya ambisi besar dorong kadernya manggung di Pilpres 2024. Ketum PKB, Muhaimin Iskandar pun, kini mulai didagang-dagangin. Bahkan, politisi yang akrab disapa Cak Imin ini, sudah mulai dicarikan pasangannya. Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dicocok-cocokin layak berduet dengan Cak Imin.

        Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Faisol Reza mendorong partainya kembali berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024. Dengan koalisi bersama PDIP, nantinya pasangan capres-cawapres yang akan diusung adalah Puan Maharani-Cak Imin.

        Setelah usulan itu rame dikomentari berbagai pihak, kader PKB lain punya gagasan berbeda. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid justru mengusulkan partainya berkoalisi dengan Partai Demokrat yang kini dipimpin AHY.

        Baca Juga: PKB Duetin Gus AMI-AHY, Netizen Ingat Jokowi-Imin dan Prabowo-Imin: Langganan Duet Pilpres, Tapi...

        Dengan menggandeng Demokrat, Wakil Ketua MPR ini menyebut akan muncul poros baru di Pilpres 2024 yang diberi nama Poros Harapan Baru. Poros ini untuk merespons munculnya Poros Islam yang ditawarkan PKS dan PPP beberapa waktu lalu. Disebut Harapan Baru karena PKB ingin memberikan harapan baru di tengah pandemi dan menawarkan solusi di tengah krisis.

        Lalu siapa yang akan diusung? Kata dia, PKB belum memutuskan siapa capres yang akan diusungnya. Namun sejauh ini, masukan yang paling banyak yakni menyandingkan Cak Imin dengan AHY.

        Menurutnya, duet Cak Imin-AHY akan menjadi kombinasi yang luar biasa. Lebih bagus dan fresh. Duet sipil-militer, dan religius nasionalis. “Namun, semua itu tergantung respons dari masyarakat,” kata Jazilul, kemarin.

        Menurut Gus Jazil, sapaanya, masyarakat saat ini membutuhkan pemimpin yang fresh, yang berikan harapan dan mau turun tangan mengatasi keadaan yang serba sulit seperti sekarang.

        Jazilul memastikan, duet tersebut masih sekadar wacana. Karena segala kemungkinan masih bisa terjadi. Tak cuma Cak Imin-AHY, pihaknya juga menerima masukan duet Puan-Cak Imin.

        “Cak Imin belum ambil keputusan, masih pikir-pikir, meskipun desakan dari bawah makin kuat. Kita ikuti saja dinamikanya,” ujarnya.

        Bagaimana tanggapan Demokrat?

        Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief mengapresiasi wacana duet tersebut. Menurut dia, duet itu bisa saja terwujud dalam pilpres nanti. Apalagi, Demokrat dan PKB itu sudah sering berkoalosi.

        “Dua partai ini seperti saudara kandung. Saudara kandung yang punya banyak sejarah kebaikan,” kata Andi, kemarin.

        Melihat sejarah yang baik itu, kata dia, koalisi Demokrat dan PKB bisa terjalin kapan saja. “Jadi kapan pun, dua partai ini pasti bisa berkoalisi. Sama-sama nasionalis dan sama-sama religius, serta di seluruh struktur partainya aktif menjalin silaturahmi,” ungkapnya.

        Omongan Andi Arief dibenarkan kader Demokrat lainnya, Irwan Fecho. Menurutnya, kebersamaan Demokrat dan PKB sudah terjalin sejak lama. Di Pilkada 2020 lalu misalnya, banyak kepala daerah yang diusung dari hasil koalisi antara Demokrat dan PKB.

        “Jejak langkah Demokrat dan PKB sangat penuh dengan sejarah keharmonian dan maslahat untuk rakyat. Jadi duet itu sangat terbuka,” tutur Irwan.

        Bagaimana peluang Cak Imin-AHY? Pengamat politik UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan, menjodoh-jodohkan dua tokoh di saat hajatan masih lama, bukan perkara mudah. Mengingat selama ini, transaksi politik selalu terjadi di menit-menit akhir, bukan di jauh-jauh hari.

        Misalnya, lanjut dia, duet antara Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. Dua paslon yang bertarung di Pilpres 2019 kemarin, dipasangkan pada last minute. Tidak diprediksi publik, tiba-tiba dikawinkan.

        Baca Juga: Mau Jadi Pendamping Puan atau AHY? Begini Jawaban Wakilnya Cak Imin...

        Lagipula, kata dia, ada banyak variabel yang diperhitungkan seperti elektabilitas, dukungan partai, sampai pendanaan. Cak Imin dan AHY sebagai ketua umum partai, mungkin saja mendapat tiket dari parpol. Tapi hal itu tak cukup.

        Koalisi PKB-Demokrat belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential treshold sebesar 20 persen. Kalau pun mendapat dukungan lagi dari PKS, belum tentu pasangan ini bisa unggul di elektabilitas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: