Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Merek Vaksin yang Paling Efektif Lumpuhkan Varian Delta dan Kappa Versi Oxford University

        Dua Merek Vaksin yang Paling Efektif Lumpuhkan Varian Delta dan Kappa Versi Oxford University Kredit Foto: Reuters/Anushree Fadnavis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Vaksin COVID-19 yang dibuat oleh AstraZeneca dan aliansi Pfizer-BioNTech tetap efektif secara luas terhadap varian Delta dan Kappa dari virus penyebab COVID-19, yang pertama kali diidentifikasi di India, menurut sebuah studi ilmiah yang mendukung dorongan berkelanjutan untuk memberikan suntikan.

        Studi oleh peneliti Universitas Oxford, yang diterbitkan dalam jurnal Cell, menyelidiki kemampuan antibodi dalam darah dari orang-orang yang divaksinasi dengan rejimen dua suntikan, untuk menetralkan varian Delta dan Kappa yang sangat menular, menurut sebuah pernyataan.

        "Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa generasi vaksin saat ini akan memberikan perlindungan terhadap garis keturunan B.1.617," kata surat kabar itu, mengacu pada varian Delta dan Kappa dengan kode yang umum digunakan.

        Namun, konsentrasi antibodi penetralisir dalam darah agak berkurang, yang dapat menyebabkan beberapa infeksi terobosan, mereka memperingatkan.

        Pekan lalu, analisis oleh Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90 persen terhadap pasien rawat inap dari varian Delta.

        "Kami didorong untuk melihat hasil non klinis yang diterbitkan dari Oxford dan data ini, di samping analisis awal dunia nyata baru-baru ini dari Public Health England, memberi kami indikasi positif bahwa vaksin kami dapat memiliki dampak signifikan terhadap varian Delta," kata Eksekutif AstraZeneca Mene Pangalos dalam sebuah pernyataan terpisah.

        Varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global, kata kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia pada Jumat (18/6).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: