Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemilik KFC Gigit Jari, Nasibnya Berubah dari Untung Jadi Buntung!

        Pemilik KFC Gigit Jari, Nasibnya Berubah dari Untung Jadi Buntung! Kredit Foto: Unsplash/Jonathan Leppan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 masih berdampak terhadap kinerja pemilik gerai KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Hal itu tercermin dari laporan keuangan perusahaan, di mana laba bersih senilai Rp241,55 miliar pada 2019 berbalik menjadi rugi sebesar Rp377,18 miliar pada 2020.

        Sepanjang tahun 2020, pendapatan FAST mengalami penyusutan hingga 27,87% (yoy). Per Desember 2019 lalu pendapatan FAST mencapai Rp6,71 triliun, sedangkan padaper Desember 2020 turun menjadi Rp4,84 triliun. Segmen makanan dan minuman masih menjadi kontributor terbesar bagi FAST, di mana nilainya mengalami koreksi Rp6,61 triliun pada 2019 menjadi Rp4,81 triliun pada 2020.  Baca Juga: Dolar AS Remuk Redam, Rupiah Hari Ini Menang Lawan Banyak Mata Uang!

        Penurunan pendapatan juga disumbang oleh komisi atas penjualan konsinyasi, yakni awalnya Rp94,71 miliar per Desember 2019 menjadi Rp57,79 miliar per Desember 2020. Pada periode yang sama, pendapatan jasa layanan antar mengalami koreksi dari Rp6,59 miliar menjadi Rp5,97 miliar. Baca Juga: Maju Engga, Mundur Engga! Segini Lho Harga Emas Antam Per 25 Juni 2021

        Selain karena pendapatan turun, berbaliknya untung menjadi rugi juga disebabkan oleh peningkatan sejumlah beban. FAST menanggung beban operasi sebesar Rp8,69 miliar pada 2019 dan meningkat menjadi Rp17,31 miliar pada 2020. Beban keuangan juga membengkak, yakni dari Rp18,49 miliar menjadi Rp42,17 miliar.

        Meskipun demikian, FAST berhasil menekan beban umum dan administrasi dari angka Rp753,01 miliar menjadi Rp17,31 miliar. Selain itu, penghasilan operasi tercatat mengalami peningkatan, yakni dari Rp54,79 miliar menjadi Rp85,81 miliar. Aset FAST sampai akhir 2020 mencapai Rp3,73 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya Rp3,40 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: