Pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio, buka suara soal gerakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia berharap, gerakan itu diikuti oleh banyak gerakan lain.
"Karena ini bagus untuk demokrasi. Enggak usah kebakaran jenggot. Begitu pihak kampus UI kebakaran jenggot, jadi ke mana-mana kan akhirnya," ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (30/6).
Baca Juga: Permintaan Jokowi Lebih Menampar ke Ade Armando dan Denny Siregar
Hendri Satrio lantas menyoroti buah dari pemanggilan 10 mahasiswa BEM UI oleh pihak rektorat yang berbuah pahit. Hasil dari pemanggilan tersebut justru menyeret nama Rektor UI Ari Kuncoto yang ternyata menjabat sebagai komisaris di BRI.
"Rektornya yang ternyata komisaris BUMN akhirnya disebut-sebut. Akhirnya dia repot sendiri menghadapi tudingan itu karena enggak boleh rangkap jabatan," tuturnya.
Tidak hanya itu, Hendri satrio juga menyoroti banyaknya kritikan yang berujung tuduhan radikal. "Masa setiap mengkritik disebut radikal? Lalu ditelusuri latar belakang organisasinya apa. Ternyata diketahui organisasinya itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)," ujarnya.
Oleh sebab itu, menurut Hendri pada akhirnya nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terseret dalam hal ini. Sebab, Jusuf Kalla merupakan bagian dari himpunan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum