Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Dikatain Klamar-klemer Hingga Bapak Bipang, Nggak Nyangka Reaksi BEM UI Begini...

        Jokowi Dikatain Klamar-klemer Hingga Bapak Bipang, Nggak Nyangka Reaksi BEM UI Begini... Kredit Foto: (Foto: M. Sukardi/Okezone)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Leon Alfinda Putra mengaku tidak sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku dirinya mendapat julukan klemar-klemer, plonga-plongo, otoriter, bebek lumpuh, dan bapak bipang.

        Respons Kepala Negara tersebut usai dirinya dikritik BEM UI dengan menjuluki The King of Lip Service. Baca Juga: Menteri Jokowi Pede RI Berpenghasilan Tinggi, Eh Diceletukin Rizal Ramli: Ngibul, Asal Nyablak!

        Menurut Leon, julukan The King of Lip Service sebagai bentuk kritik terhadap Jokowi dalam konteks seorang Presiden. Baca Juga: Terseret Kasus Kritikan BEM UI ke Jokowi, PKB: Sudahlah! Kasihan Presiden...

        "Saya kurang sepakat dengan pendapat itu, ketika The King of Lip Service ini disamakan dengan serangan personal ke beliau (Jokowi) seperti itu klemar-klemer, plonga plongo dan lain sebagainya," katanya, seperti dilansir, Suara.com, Jumat (9/7/2021).

        Lanjutnya, ia berpendapat jika hal tersebut merupakan hal yang berbeda atas serangan personal dengan julukan klemar klemer dengan dengan julukan The King of Lip Service.

        Tambahnya, ia mengatakan banyak sekali yang harus dikawal BEM UI maupun aliansi lainnnya untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

        "Kita dengar pernyataan-pernyataan dari Pak Jokowi yang seperti menjadi angin segar untuk menyelesaikan permasalahan itu, tapi ternyata perkataan-perkataan tersebut tidak terealisasikan atau bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di realita," jelasnya.

        Karena hal itu, julukan The King of Lip Service disematkan pada diri Presien Jokowi, bukan julukan asal-asalan.

        Baca Juga: BEM UI Sudah, Kini Giliran Kampus Yogya Kasih Julukan Baru ke Jokowi, Apa itu?

        "Makanya kami sebut pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh beliau hanya sekedar Lip Service saja," pungkas dia.

        Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai kritik yang dilontarkan BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa yang diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia.

        "Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Presiden saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.

        Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

        Karena itu, Jokowi pun memandang kritikan dari mahasiswa sebagai suatu hal yang biasa.

        "Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat, tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," ungkapnya.

        "Itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini 'bebek lumpuh', dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini 'Bapak Bipang', dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai 'The King of Lip Service'," jelasnya.

        Diketahu sebelumnya, BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021, melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official.

        Dalam unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo sebagai "The King of Lip Service". Kritik serupa sebelumnya pernah juga diterima Presiden dari sejumlah kalangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: