Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Risma Hobinya Marah-Marah, Sosiolog: Pencitraan Macam-Macam Bentuknya

        Risma Hobinya Marah-Marah, Sosiolog: Pencitraan Macam-Macam Bentuknya Kredit Foto: Kemensos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mensos Tri Rismaharini masih menjadi bahan pembicaraan usai drama marah-marahnya kepada anak buahnya dan mengancam akan menempatkan ASN ditempatkan di Papua.

        Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati mengamati sikap politisi PDIP itu dapat dimaknai menganggap Papua Kecil.

        Bukan hanya itu, bacaan Neni mengesankan Pulau Cendrawasih itu sebagai tempat pembuangan bagi para ASN yang tidak becus bekerja. Padahal, karena masih banyak masalah sosial seharusnya Risma merangkul Papua.

        "Kita bisa melihat bahwa sikap seorang menteri yang tidak inklusif. Mestinya Papua dirangkul ada banyak problem yang berkaitan dengan sosial disana, bukan malah mencederai rakyat Papua dengan bahasa yang tidak santun," demikian kata Neni dikutip dari RMOL. Rabu malam (14/7).

        Sementara itu, sosiolog Universitas Ibnu Khaldun Musni Umar menyebut Risma memang dikenal sebagai pemimpin yang suka marah-marah.

        "Ibu Risma sejak jadi Walikota suka marah-marah. Para buzzeRp memuji hebat dan media blow up. Kemudian terkenal akhirnya dilantik jadi Mensos. Pencitraan macam-macam bentuknya," tandasnya.

        Sebelumnya, Dalam kunjungannya ke Kota Bandung, Jawa Barat, Mensos Risma mengumpulkan para anak buahnya di depan kantor.

        Risma kemudian meluapkan emosinya dengan memarahi anak buahnya karena dinilai tidak becus. Sebabnya, di saat tim Tagana memasak di dapur umum, para ASN justru asyik bekerja di dalam gedung kantor yang juga berada di bawah naungan Kemensos.

        Politisi PDIP itu mengaku jengkel dan mengancam tidak segan-segan memindahkan para aparatur sipil negara (ASN) Kemensos yang bertugas di Bandung ke Pulau Papua.

        "Saya tidak mau melihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini, saya pindahkan semua ke Papua. Saya enggak bisa pecat orang, kalau nggak ada salah tapi saya bisa pindahkan ke Papua," demikian pernyataan Risma ke ASN yang bertugas di Balai Wyata Guna Kota Bandung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: