Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mantul, Mantap Betul! Anies Baswedan Jadi Capres 2024 yang Paling Kompeten!

        Mantul, Mantap Betul! Anies Baswedan Jadi Capres 2024 yang Paling Kompeten! Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hasil survei berdasar pendapat atau opini sejumlah pakar menyebutkan, Anies Baswedan merupakan kandidat capres di Pilpres 2024 paling kompeten.

        Survei dilakukan Arus Survei Indonesia (ASI) bersama Sociomap, yang hasilnya dirilis di Jakarta, Selasa (13/7). Direktur Eksekutif Sociomap Ahmad T Wibowo menjelaskan bahwa para pakar yang dimintai pendapat berasal dari 10 kategori profesi yang berbeda dan berasal dari lintas bidang keilmuan.

        Sepuluh kategori pakar tersebut adalah akademisi, jurnalis, peneliti, partai politik, LSM, pengusaha, aktivis mahasiswa/pemuda, budayawan, profesional, dan praktisi pemerintahan. Survei pakar atau public opinion makers (POM) survey ini bertema "Menimbang Kapasitas Capres 2024".

        Baca Juga: Kirim Surat ke Anies Baswedan, Mengejutkan! Begini Permintaan Kapolda Metro Jaya

        Ada 9 aspek yang dinilai dari kandidat capres yaitu visi dan intelektualitas, rekam jejak (track record), karakter dan integritas, skill komunikasi, kemampuan mengambil keputusan tepat, skill mengelola birokrasi, skill mengelola krisis, kemampuan memenuhi janji, serta kemampuan kerja sama dengan DPR. Direktur Arus Survei Indonesia Ali Rif’an mengatakan bahwa survei ini dilakukan karena perlu adanya pengukuran kemampuan kandidat capres selain soal elektabilitas.

        "Selama ini kan kebanyakan survei capres soal elektabilitas. Waktu masih 3 tahun lagi. Kita perlu membahas soal kapabilitas kandidat capres karena mengurus negara berpenduduk 270 jiwa tentu butuh kecakapan lebih. Elektabilitas saja tidak cukup jadi perlu pengukuran kapasitas atau kompetensi," ujar Ali dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/7).

        Ahmad T Wibowo selaku Direktur Eksekutif Sociomap menegaskan bahwa aspek-aspek yang dinilai dalam survei adalah kemampuan mendasar dan penting yang harus ada dalam diri seorang presiden.

        "Aspek-aspek yang dinilai ini ada sembilan. Ini adalah aspek penting yang perlu ada dalam diri seorang presiden. Dari soal visi, track record, integritas hingga kemahiran kerja sama politik dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Semuanya kita ukur karena menyangkut kapasitas dan kompetensi seorang presiden," terang Bowo.

        Dijelaskan, para pakar yang memberi penilaian soal kapasitas ini berasal dari lintas profesi dengan lintas bidang keilmuan.

        “Ada sepuluh kategori profesi pakar yang kami minta memberi penilaian. Para pakar ini adalah orang-orang mapan dan kelas intelektual terdidik yang eksklusif sehingga perspektifnya kita perlukan,” terangnya.

        Hasil survei kedua lembaga tersebut, dari nilai total sembilan aspek yang diukur, Anies Baswedan Gubernur DKI dianggap sebagai kandidat capres dengan ukuran kapasitas paling tinggi dengan nilai (75.44). Disusul Ridwan Kamil (74,93), Ganjar Pranowo (74,8), Khofifah Indar Parawansa (69,79), Moh.Mahfud MD (69,42), Sandiaga Uno (69,15), dan Erick Thohir (66,98).

        “Nama-nama tersebut masuk dalam tujuh besar urutan kapasitas hasil survei ini. Secara keseluruhan, ada 23 nama kandidat capres yang diukur dalam survei tersebut,” pungkas Bowo.

        Profesor riset LIPI Prof. Dr Lili Romli MSi yang hadir dalam acara rilis hasil survei tersebut mengapresiasi survei pakar ini karena menurutnya ada pendidikan politik dalam metodologi survei pakar ini.

        “Saya mengapresiasi survei ini. Karena survei pakar ini ada pendidikan politiknya. Yang ditanya para pakar dan yang disurvei bukan hanya soal elektabilitas saja tapi soal kapasitas kandidat capres. Kapasitas itu soal penting bagi saya” ujar Prof Romli dalam pembahasan survei tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: