Salah satu merk sepatu wanita, Shopatblow punya kisah inspiratif. Sang pemilik perusahaan, Vincent dulunya merintis dari bawah, dagang sepatu keliling!
Pemuda 24 tahun ini mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk jualan sepatu. Awalnya, Vincent hanya fokus menjual produk sepatu sisa cuci gudang secara offline. "Saya keliling dari pasar ke pasar, hingga bazar ke bazar," ujarnya, Senin (16/8).
Namun, semua upaya penjualan yang dilakukannya secara offline hasilnya tidak sesuai harapan. Alih-alih meraup keuntungan, Vincent justru rela merugi hanya demi mengambil kesempatan berjualan dengan langsung berinteraksi dengan konsumen.
Seiring berjalannya waktu, usaha yang ia dirikan sejak 2016 itu, mulai menemui titik terang ketika Vincent terjun ke pasar online. Perlahan-lahan, merk yang diusung Vincent, Shopatblow, kian dipercaya konsumen. Dia pun mulai merambah pasar ekspor.
Vincent mengaku untuk bisa sukses memperluas pasar, tidak bisa hanya mengandalkan jualan offline. Dia memutar otak dan mencari peluang, salah satunya di pasar online. Sekarang merk tersebut tersedia di banyak ritel online.
Vincent mengaku barangnya banyak dilirik konsumen dari e-commerce. Salah satu startup unicorn di Indonesia, yakni Shopee, adalah e-commerce yang menjadi sarana penjualannya. "Shopee membuka peluang pasar yang lebih luas," tuturnya.
Lonjakan permintaan terjadi ketika Vincent mengikuti Kampanye Akhir Tahun Shopee pada 2019. Ribuan pasang sepatu Shopatblow laris manis pada ajang tersebut. Vincent jadi kian semangat untuk bersiap mengembangkan usahanya.
Ia menyadari, salah satu cara untuk bisa menjaga kinerja usahanya dengan baik yaitu dengan mempersiapkan sumber daya yang kuat agar dapat memenuhi permintaan yang masuk. Dia juga memetakan sistem kerja sedemikian rupa agar lebih efisien.
Beruntung, tim Shopee turut memberikan bimbingan hingga solusi atas kendala pengelolaan inventori dan gudang saat ia berangsur-angsur menambah jumlah karyawan dan pengrajin penuh waktu.
Seluruh jerih payahnya mulai menunjukkan hasil. Saat ini, tercatat sebanyak 40 ribu hingga 60 ribu pasang sepatu wanita terjual setiap bulannya. Kini dia sukses memiliki pabrik dan kantor.
Pekerjanya lebih dari 180 orang. Belum pengrajinnya yang tersebar di lima daerah, yaitu Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Tangerang.
Baginya, kemerdekaan karyawan secara finansial adalah tonggak pencapaian penting dalam perjalanan panjang usahanya.
Selain karyawan, pertumbuhan bisnis Shopatblow juga didapat lantaran membuka ruang tumbuh bagi para pengusaha sepatu lainnya yang sedang membangun bisnis mereka.
Vincent mengatakan, terdapat dua dropshipper yang sudah menjadi pelanggan setia Shopatblow hingga sekarang. Setiap bulan, kedua pengusaha dropship itu bisa memesan lebih dari 250 pasang sepatu.
Ia bersyukur, keduanya turut mendulang kesuksesan di wilayah domisili mereka masing-masing, yaitu di Medan dan Tangerang.
Shopatblow juga bergabung dengan Program Ekspor Shopee sejak pertengahan 2020. Dari mengikuti program itu, Vincent banyak belajar sembari mengimplementasikan ilmu yang ia dapat pada usahanya.
Menurutnya, menjajal penjualan di pasar online dapat membuka peluang yang lebih luas. Alhasil, produk sepatu wanita Shopatblow kini berhasil menembus pasar Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.
Dua tahun bergabung bersama Shopee dengan mengikuti berbagai program pembinaan usaha, bisnis rumahan Vincent mencatat pertumbuhan hingga 500 kali lipat sejak awal ia memulai bisnis online di lokapasar ternama itu. [JAR]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: