- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Kuatkan Pemberdayaan Sawit Berkelanjutan, BPDPKS Kembali Gelar Lomba Riset Sawit Mahasiswa
Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar lomba riset sawit di tingkat mahasiswa demi dukung pengembangan pemberdayaan sawit berkelanjutan. Gelaran kali ini merupakan yang ketiga kalinya setelah periode 2016 dan 2018 lalu.
"Program penelitian dan pengembangan sawit merupakan salah satu upaya dari BPDPKS untuk melakukan penguatan pemberdayaan perkebunan kelapa sawit yang saling bersinergi dari sektor hulu ke hilir. Dimulai dari mahasiswa Indonesia agar minat meneliti kelapa sawit ditumbuhkembangkan sejak dini demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan," kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam sambutannya di Final Lomba Riset Tingkat Mahasiswa 2021, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga: Kementan: 35,4% Kebun Sawit Telah Tersertifikasi ISPO
Sejak diumumkan pada Juni 2020, sebanyak 468 proposal riset sawit yang diterima oleh BPDPKS. Setelah melalui rangkaian seleksi, sekitar 30 riset yang dipilih oleh BPDPKS untuk didanai kegiatan penelitiannya. Menurut Eddy, untuk kegiatan lomba riset sawit dilakukan dalam kurun waktu 6 sampai 8 bulan dengan dana maksimal Rp20 juta.
Penelitian yang terpilih, lanjut Eddy, mewakili seluruh bidang penelitian, di antaranya budaya, lahan, tanah, biomaterial, bioenergi, pangan, kesehatan, lingkungan, pengolahan limbah, sosial-ekonomi, manajemen, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Dari 30 riset tersebut, akan dipilih 3 riset unggulan yang akan mendapatkan hadiah dari BPDPKS. "Hal ini untuk memberi apresiasi dan semangat kepada generasi muda untuk fokus dan berminat dalam melakukan penelitian tentang komoditas kelapa sawit nasional," ujar Eddy.
Ia berharap kegiatan riset ini dapat berguna bagi industri kecil, menengah, dan koperasi. Selain itu juga dapat menjadi masukan untuk pemerintah dalam menentukan arah industri sawit nasional ke depannya.
"Hasil penelitian merupakan bukti ilmiah yang dapat menuntun kebijakan publik sehingga dapat berdampak positif bagi rakyat dan keberlanjutan industri sawit," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ismunandar menyampaikan kegiatan riset yang dilakukan oleh para mahasiswa itu merupakan wujud kontribusi mereka untuk mencapai visi pembangunan nasional 2045.
"Itu tidak ringan dan tidak mungkin dicapai kalau kita hanya mengandalkan sumber daya alam yang makin menipis. Ditambah lagi ada problem perubahan iklim dan sebagainya. Inilah kata kucinya, ekonomi berbasis inovasi memerlukan kualitas sumber daya manusia dan peneliti yang kreatif. Inilah yang kita harap mahasiswa dapat berkontribusi besar pada riset-riset terkait kelapa sawit," ungkap Ismunandar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: