Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keluarga Aktivis yang Meninggal dalam Tahanan Palestina Mencari Keadilan Internasional

        Keluarga Aktivis yang Meninggal dalam Tahanan Palestina Mencari Keadilan Internasional Kredit Foto: AP Photo/Nasser Nasser
        Warta Ekonomi, Yerusalem -

        Keluarga aktivis Palestina Nizar Banat, yang meninggal dalam tahanan Palestina pada bulan Juni, meningkatkan pencariannya untuk keadilan internasional, beralih ke polisi Inggris dan PBB.

        Banat adalah seorang kritikus terkemuka terhadap pemerintah Palestina dan presidennya yang berusia 86 tahun Mahmoud Abbas. Dia meninggal setelah pasukan keamanan menyerbu rumahnya di kota Hebron dan menyeretnya pergi.

        Baca Juga: Demokrat mencabik-cabik Palestina karena Tindakan Keras terhadap Para Kritikus

        Otopsi menemukan dia telah dipukuli di kepala, dada, leher, kaki dan tangan, dengan waktu kurang dari satu jam berlalu antara penangkapannya dan kematiannya.

        Dilansir Times of Israel, Jumat (27/8/2021), keluarga Banat mengatakan tidak percaya pada kapasitas Palestina untuk memberikan keadilan, dan menyerukan penyelidikan internasional.

        Sebuah pernyataan dari pengacara keluarga asal Inggris Stoke White, mengatakan mereka telah meminta Polisi Metropolitan Inggris untuk membuka penyelidikan di bawah prinsip yurisdiksi universal.

        Untuk sejumlah kecil pelanggaran serius, pengadilan Inggris dapat mengadili kasus bahkan jika dugaan kejahatan dilakukan di luar negeri.

        Stoke White juga mengatakan telah meminta beberapa cabang sistem hak asasi manusia PBB untuk membuka penyelidikan, termasuk Kelompok Kerja Penahanan Sewenang-wenang dan empat pelapor khusus.

        Ghasan Khalil Banat mengatakan "pembunuhan" saudaranya adalah "tragedi bagi keluarga kami, tetapi juga tragedi bagi rakyat Palestina."

        "Apa yang disebut investigasi yang dilakukan atas pembunuhannya adalah hal yang memalukan dan Otoritas Palestina seharusnya merasa malu akan hal itu," katanya dalam pernyataan itu.

        Kepala hukum internasional dan Stoke White, Hakan Camuz, mengatakan: “Tanggung jawab atas pembunuhan Nizar Banat sangat jelas terletak pada kepemimpinan senior Otoritas Palestina termasuk Presiden Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh.”

        Shtayyeh dan pemerintahannya telah menjanjikan pertanggungjawaban atas kematian Banat.

        Camuz menuduh Otoritas Palestina melakukan upaya lama untuk membungkam perbedaan pendapat.

        "Mereka tidak bisa dibiarkan lolos begitu saja dan inilah mengapa kami mengajukan keluhan dan petisi ini ke polisi Inggris dan PBB," katanya dalam pernyataan itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: