Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lebih Mengenal Soal RSV, Apakah Berbahaya?

        Lebih Mengenal Soal RSV, Apakah Berbahaya? Kredit Foto: (Foto: Yourhealth)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Respiratory syncytial virus (RSV) adalah virus pernapasan umum yang menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, RSV ini sangat menular. Seseorang yang terinfeksi RSV menyebarkan virus dalam tetesan ketika mereka batuk, bersin atau berbicara.

        Melansir laman Mayoclinic, Respiratory syncytial virus (RSV) menyebabkan infeksi pada paru-paru dan saluran pernapasan. Sangat umum bahwa sebagian besar anak-anak telah terinfeksi virus pada usia 2. Virus pernapasan syncytial juga dapat menginfeksi orang dewasa.

        Baca Juga: Penting! Kotoran Telinga Bisa Menjadi Indikasi Terkena Diabtes

        Pada orang dewasa dan lebih tua, anak-anak yang sehat, gejala RSV ringan dan biasanya menyerupai flu biasa. Tindakan perawatan diri biasanya diperlukan untuk meredakan ketidaknyamanan.

        RSV dapat menyebabkan infeksi parah pada beberapa orang, termasuk bayi 12 bulan dan lebih muda (bayi), terutama bayi prematur, orang dewasa yang lebih tua, orang dengan penyakit jantung dan paru-paru, atau siapa pun dengan sistem kekebalan yang lemah (immunocompromised).

        RSV dan COVID-19

        Karena RSV dan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) sama-sama jenis virus pernapasan, beberapa gejala RSV dan COVID-19 bisa jadi serupa. Pada anak-anak, COVID-19 sering menimbulkan gejala ringan seperti demam, pilek, dan batuk. Untuk orang dewasa dengan COVID-19, gejalanya mungkin lebih parah dan mungkin termasuk kesulitan bernapas.

        Memiliki RSV dapat menurunkan kekebalan dan meningkatkan risiko terkena COVID-19 — untuk anak-anak dan orang dewasa. Dan infeksi ini dapat terjadi bersamaan, yang dapat memperburuk keparahan penyakit COVID-19.

        Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

        Jika Anda memiliki gejala penyakit pernapasan, dokter Anda mungkin merekomendasikan tes untuk COVID-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: