Akademisi Bongkar Taktik Reshuffle Ala Presiden Jokowi: Kalau Ada yang Berisik dan Bandel, Ditarik
Akademisi politik Rochendi memberikan pandangannya terkait wacana reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2021. Rochendi mempertanyakan apakah reshuffle hanya untuk membangun keseimbangan dalam koalisi pemerintahan.
"Jadi, ketika ada riak-riak yang selama ini berisik dan bandel, ditarik, lalu dikocok orang baru untuk menggantikan posisi itu," ujarnya sebagaimana dikutip dari GenPI.co.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Kabar Mengejutkan: Saya Sudah...
Tak hanya mereka yang mulai bergejolak, beberapa pihak yang dianggap selalu manut dengan Presiden Jokowi, tetapi kinerjanya tak baik juga akan dilepas.
"Selama ini yang terjadi polanya seperti itu," ungkapnya.
Rochendi mengatakan bahwa apa pun alasannya, wacana reshuffle itu bertujuan untuk mempertahankan status quo pemerintah hingga 2024. Hal tersebut dinilai bermasalah sebab pemerintah tidak memperhatikan kinerja lagi sampai masa jabatan berakhir.
"Mereka berusaha untuk tak lagi ingin memperbaiki kinerjanya agar masyarakat bisa merasakan manfaat," katanya.
Pakar politik itu bahkan menilai bahwa masyarakat saat ini sudah tak peduli lagi dengan kinerja pemerintah.
"Masyarakat sekarang ini cari makannya sendiri, kok. Dapat bantuan nasi bungkus paling tiap hari Jumat saja dari masyarakat lain," tuturnya.
Baca Juga: Pak Jokowi, Kalau Serius Panggil Saja Semua Pengkritik ke Istana
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: