Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembangkan Layanan Elektronik, Bank Banten Resmi Gandeng FDS Dengan Sistem Amazon

        Kembangkan Layanan Elektronik, Bank Banten Resmi Gandeng FDS Dengan Sistem Amazon Kredit Foto: Bank Banten
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menyongsong POJK 12 Tahun 2021, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) all out memaksimalkan layanan elektronik perbankannya dengan basis teknologi yang mumpuni. Salah satu langkah strategisnya adalah menggandeng PT Fortress Data Services (FDS) melalui penggunaan teknologi Amazon Web Services (AWS).

        Dengan kerjasama yang telahditandatangani Direktur Utama Bank BantenAgus Syabarrudin, , Direktur Utama FDS Sutjahyo Budiman, dan Country Manager AWS Indonesia Gunawan Susanto Jumat lalu (17/9) tersebut Bank Banten akan mewujudkan ekosistem layanan digital banking yang bisa diandalkan.

        Tidak bisa dihindari berdasarkan data kementerian keuangan, megatren ekonomi digital akan terus berkembang sebagai new economy setidaknya hingga tahun 2030. Hal ini terlihat dari outlook ekonomi global, perkembangan pasar modal, serta kenaikan industri ekonomi digital dan e-commerce. Prospek ekonomi digital yang menjanjikan sedang dilirik oleh banyak pihak.

        Agus menyambut baik POJK 12 tahun 2021 itu yang prinsipnya sebagai payung pengaturan bagi bank dalam melakukan transformasi dan akselerasi lyanan digital banking.

        Baca Juga: Upaya Digitalisasi Bank Banten di Tengah Gejolak Pandemi

        Diketahui ketentuan mengenai bank digital dalam POJK itu diatur dalam bab IV. Pasal 23 menyatakan Pasal 23 bank Berbadan Hukum Indonesia (BHI) dapat beroperasi sebagai bank digital dan wajib memiliki satu kantor fisik sebagai kantor pusat. Hal ini sekaligus menunjukan akomodatifnya OJK dalam menyikapi perubahan konsumsi atau kebutuhan masyarakat yang semakin digital termasuk dalam industry jasa keuangan seperti Bank.

        Bank Banten dijelaskan Agus, mempersiapkan pondasi transformasi menggandeng PT Fortress Data Services (FDS) melalui penggunaan teknologi Amazon Web Services (AWS). Transformasi ini dilakukan agar nasabah hingga operasional perbankan untuk di masa yang akan datang semakin mudah dan efisien. Bank Banten memiliki misi menjadi salah satu bank pembangunan daerah yang memberikan layanan yang mumpuni dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi serta mengakses produk keuangan, sehingga peluang untuk pengembangan bisnis semakin besar.

        Baca Juga: Gaet FDS, Bank Banten Siap Digitalisasi untuk Peningkatan Kualitas Layanan

        Nantinya BEKS akan mengembangkan ekosistem layanan digital, sehingga tidak hanya mengandalkan dari pendapatan bunga. "Kita kembangkan ekosistem yang akan memberikan kontribusi bukan hanya pendapatan bunga, tapi juga fee based income. Pendapatan fee based income punya potensi cukup besar dengan tingkat risiko yang bisa dikendalikan," kata Agus Syabarrudin Direktur Utama BEKS, dalam konferensi pers penandatangan kerja sama dengan FDS, Jumat (17/9/2021).

        Dengan mempersiapkan pondasi dalam pelaksanaan transformasi serta implementasi solusi layanan keuangan yang flexible dan scalable berbasis teknologi, kami bertujuan untuk memastikan inklusi keuangan yang lebih besar di daerah Banten dan menjadikan Bank Banten lebih berdaya saing tinggi seperti bank pada umumnya di masa yang akan datang,” Agus menambahkan.

        Sutjahyo Budiman Direktur Utama FDS mengungkapkan, transformasi yang disiapkan berupa digitalisasi proses. Namun, ke depannya, peluang untuk membuat super App tetap ada sembari melihat perencanaan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan. Kita sudah menganalisis, melihat nature Bank Banten, sampai saat ini belum ada rencana untuk melakukan super app, yang kita lakukan digitalisasi proses, melakukan dengan partnership.

        FDS menggunakan AWS untuk mengimplementasikan sistem transformasi di bank Banten. “Sebagai platform yang komprehensif dan diadopsi secara luas di dunia, AWS menyediakan layanan yang memungkinkan perusahaan jasa keuangan untuk mempercepat proses tujuan transformasi,” kata Sutjahyo.

        Menurut Sutjahyo, selama sepuluh tahun berturut-turut AWS telah menjadi penyedia infrastruktur, platform, dan layanan terbaik. AWS memiliki berbagai fitur yang dilengkapi dengan teknologi terkini, memiliki standar keamanan yang tinggi dalam menjaga privasi data nasabah, dan sangat mendukung kami dalam melakukan migrasi aplikasi dari tradisional menjadi cloud-agnostic. Bagi FDS, AWS memberikan bantuan dalam bentuk peningkatan kapabilitas SDM perusahaan, sehingga kami bisa memahami dan mengerjakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan cloud. Dari segi kecepatan, FDS tidak perlu lagi melakukan pengadaan hardware yang memakan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu dan perlu dilakukan setiap terjadi penambahan.

        Dari segi keamanan, FDS mempercayakan AWS yang telah menjalankan praktik-praktik terbaik dan patuh terhadap standar-standar global. Selain menjaga keamanan infrastruktur, AWS juga menyediakan tools keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggannya untuk mengamankan aplikasi dan data mereka di cloud.

        Gunawan Susanto, Country Manager AWS Indonesia mengatakan “AWS menyediakan layanan kepada institusi keuangan, perbankan, pembayaran, pasar modal dan asuransi, dengan infrastruktur dan layanan yang aman dan tangguh yang dibutuhkan oleh industri ini, untuk membedakan mereka hari ini dan beradaptasi dengan kebutuhan yang akan datang. Kami bangga dapat bekerjasama dengan FDS serta membantu Bank Banten dalam menjalankan proses untuk memodernisasi infrastrukturnya.”

        Baca Juga: Catat Kenaikan Aset Hingga 28,11%, Dirut Bank Banten Optimis Segera Laba

        HIngga saat ini pendapatan utama BEKS masih ditopang paling besar oleh pendapatan bunga sebesar Rp 180 miliar pada Agustus 2021, meningkat 168% dari posisi Maret 2021. Porsi pendapatan dari fee based income masih terbilang kecil, yakni sebesar Rp 19,6 miliar pada Agustus 2021, namun mengalami kenaikan 299% dari posisi Maret 2021. "Kami akan terus bersama partner dengan aplikasi layanan digital akan mengupayakan peningkatan fee based income, harapan kami bisa komposisinya itu double digit, tidak kecil, kisaran 10-15%,"ujar Agus.

        Secaracaptive market, dijelaskan Agus Bank Banten memiliki captive market dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga sejumlah industri strategis yang ada di wilayahnya. “Provinsi Banten juga dikelilingi sejumlah industri strategis, seperti industri baja, industri petrokimia hingga pemain properti besar, ditambah fasilitas pendukung lainnya seperti bandara internasional dan pelabuhan. Sementara dari seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten saja sudah mencapai Rp50 Triliun, “ujar Agus optimis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: