Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan resep jitu kepada para generasi muda yang ingin terjun ke politik, jika ingin sukses dan bertahan. Kuncinya adalah jangan terlalu terbawa perasaan (baper) terhadap berbagai hal yang terjadi. Gesekan dan dinamika politik, baik di internal maupun eksternal,sudah pasti tidak bisa dihindarkan. Karenanya dibutuhkan keuletan dan kesabaran dalam mengarungi dunia politik.
"Kehadiran kalangan muda membuat politik Indonesia menjadi lebih berwarna warni, bergairah, dan penuh terobosan. Karena pada akhirnya, kalangan mudalah yang akan mewariskan bangsa ini. Kita yang sudah senior, tinggal Tut Wuri Handayani, di belakang memberikan dorongan," ujar Bamsoet usai menerima pengurus Angkatan Muda Ka'bah (AMK), di Jakarta, Rabu (29/9/21).
Baca Juga: Bamsoet Apresiasi Dukungan Hadirkan PPHN Melalui Amandemen Terbatas UUD NRI 1945
Para pengurus AMK yang hadir antara lain, Ketua Umum Rendhika D Harsono, Bendahara Umum Ainul Yaqin, dan pengurus lainnya seperti Rina Fitri, dan Rice Baskoro.
Ketua DPR RI ke-20 ini turut menceritakan perjalanan karirnya dari mulai menjadi wartawan hingga mendapatkan amanah sebagai anggota DPR RI, Ketua Komisi III DPR RI, Ketua DPR RI, dan kini sebagai Ketua MPR RI. Perjalanan yang ditempuh penuh perjuangan dan lika-liku, dari mulai menjadi pengurus AMPI, KOSGORO, SOKSI hingga akhirnya menjadi pengurus pusat Partai Golkar
"Perjuangan di daerah pemilihan Jateng 7 juga tidak mudah. Harus menghadapi empat kali kekalahan dalam Pemilu, baru kemudian bisa mendapatkan kursi DPR RI. Karenanya kalangan muda yang kini sedang merintis perjalanan di dunia politik, tidak boleh gampang menyerah. Jadikan setiap kegagalan sebagai peluang untuk mendapatkan banyak pelajaran," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menekankan, periode bonus demografi yang saat ini dialami Indonesia, masih akan terus dialami dalam periode yang cukup lama, bahkan hingga tahun 2045 ketika usia kemerdekaan Indonesia mencapai satu abad, yang dikenal dengan era Indonesia Emas. Diperkirakan di tahun tersebut jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif
"Bonus demografi harus dijadikan momentum penting yang tidak boleh begitu saja kita lewatkan. Termasuk untuk membenahi politik Indonesia. Kaum muda yang dikenal dengan inovasi dan kreasi, adalah harapan bagi masa depan politik Indonesia yang lebih baik," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: