Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri ESDM Dorong Interkoneksi Ketenagalistrikan hingga Antarpulau

        Menteri ESDM Dorong Interkoneksi Ketenagalistrikan hingga Antarpulau Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengungkapkan, interkoneksi ketenagalistrikan pulau-pulau besar di Indonesia seperti Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dapat terkoneksi pada 2024.

        Karena itu, pihaknya tengah melakukan kajian untuk interkoneksi antarpulau atau biasa disebut dengan super grid yang menghubungkan antarpulau besar di Indonesia. Hal tersebut dilakukan selain untuk meningkatkan keandalan juga mengatasi over suplai di suatu sistem besar.

        Baca Juga: Kementerian ESDM Beberkan Alasan Penyusunan RUPTL PLN 2021-2030 Pecahkan Rekor Terlama

        "Dalam rangka mengingkatkan keandalan listrik dan penetrasi EBT sebenarnya jauh dari pusat demand listrik, pemerintah mendorong pengembangan interkoneksi ketenagalistrikan di dalam pulau dan antarpulau," katanya dalam Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030 Sesuai Kepmen ESDM No.188.K/HK/.02/MEM.L/2021, Selasa (5/10/2021).

        Selain interkoneksi antarpulau di Indonesia, interkoneksi Sumatera ke Malaysia sudah dijadwalkan untuk COD tahun 2030. Sementara, interkoneksi Sumatera ke Singapura sedang dilakukan kajian dalam rangka mengeksplorasi energi listrik yang bersih ke Singapura.

        Arifin mengatakan, dalam RUPTL terbaru direncanakan relokasi pembangkit yang memiliki utilitas rendah ke wilayah yang lebih membutuhkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sinergi PLN dan seluruh stakeholder yang memiliki peranan penting dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Di antaranya keterlibatan pihak swasta, badan usaha pengembangan, dan lembaga pendanaan dalam mendukung penyediaan kebutuhan investasi yang besar.

        "Pemerintah terus percepat bauran energi serta akses masyarakat terhadap listrik melalui target rasio elektifikasi 100 persen pada tahun 2022 dengan memenuhi akses listrik di seluruh desa dan kawasan 3T. Penyesuaian dilakukan terhadap rumah tangga yang tidak mampu membiayai pasang baru pada daerah yang telah berlistrik," ujarnya.

        Arifin menambahkan, pemberian pasang baru tanpa biaya program bantuan pasang baru listrik (BPBL) melalui anggaran APBN sejumlah 80 ribu sambungan untuk tahun 2022. Selain tenaga listrik bagi masyarakat pedesaan dan atau kawasan 3 T yang selama ini menggunakan tenaga diesel, didorong agar diganti dengan penggunaan EBT sesuai potensi setempat.

        Pemerintah juga terus mendorong program PLTS Atap dalam rangka meningkatkan peran serta konsumen dalam penggunaan energi bersih. Ia mengimbau stakeholder terkait agar saling sinergi untuk mewujudkan instalasi tenaga listrik yang aman, andal, ramah lingkungan, dan lebih hijau sesuai RUPTL PLN 2021-2030.

        "Sebagai penutup agar PLN dapat melaksanakan RUPTL sesuai rencana, dan akan sia-sia jika RUPTL yang disepakati bersama tidak dilanjutkan ke tahap pengadaan dan direalisasikan, kami minta seluruh infrastruktur yang direncanakan dalam RUPTL ini dapat tepat waktu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: