Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jenderal Top Israel Bersuara Keras, Lontarkan Ancaman kepada Iran

        Jenderal Top Israel Bersuara Keras, Lontarkan Ancaman kepada Iran Kredit Foto: Flash 90
        Warta Ekonomi, Tel Aviv -

        Jenderal top Israel Aviv Kohavi yang menjabat Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Selasa (5/10/2021) melontarkan ancaman keras kepada Iran.

        Dia berjanji akan melanjutkan operasi militer untuk melawan kemampuan militer Iran, termasuk program nuklirnya.

        Baca Juga: Dituduh Bawa Orang Israel, Makjleb! Azerbaijan Kasih Jawaban Menohok ke Iran

        “Operasi untuk menghancurkan kemampuan Iran akan terus berlanjut, di arena mana pun dan kapan pun, dan rencana operasional terhadap program nuklir Iran akan terus dikembangkan dan ditingkatkan,” kata Kohavi dalam upacara untuk kepala Intelijen Militer baru Aharon Haliva.

        Mayor Jenderal Tamir Hayman, kepala intelijen yang akan digantikan, mengatakan bahwa Iran saat ini stabil tetapi diperkirakan pada akhirnya akan jatuh.

        “Meskipun itu adalah rezim totaliter yang tidak adil, yang menindas warganya dan akan berakhir jatuh, negara itu stabil untuk saat ini,” katanya.

        Dia menambahkan bahwa sejarah telah mengajarkan apa yang terjadi dengan rezim gelap itu.

        Pembicaraan antara Iran dan kekuatan dunia mengenai pembatasan program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi telah terhenti sejak Juni. 

        Tetapi juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan pada hari Senin (4/10) bahwa itu akan dilanjutkan pada awal November.

        Awal bulan ini, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Iran telah melipatgandakan persediaan uranium yang diperkaya 60 persen sejak Mei.

        Lembaga itu juga mengatakan bahwa kegiatan verifikasi dan pemantauan telah "sangat dirusak" sejak Februari, setelah Iran menolak untuk mengizinkan para pengawas mengakses peralatan pemantauan IAEA.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: