Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Deklarasi Siap Nyapres Anies-Ganjar Tak Senekat Ridwan Kamil

        Deklarasi Siap Nyapres Anies-Ganjar Tak Senekat Ridwan Kamil Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Urusan nyapres, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak senekat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

        Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil, kembali secara terbuka menyatakan kesiapannya maju di kontestasi calon presiden 2024. Sementara Anies dan Ganjar masih malu-malu. Padahal, Anies dan Ganjar selalu nangkring di 3 besar survei capres.

        Baca Juga: Helatan Formula E Spektakuler dan Sukses, Anies Baswedan Siap-Siap....

        Sebenarnya, nasib ketiga kepala daerah itu, mirip-mirip. Sama-sama punya elektabilitas yang moncer di berbagai lembaga survei, sama-sama berposisi sebagai kepala daerah, namun sama-sama juga bukan bos partai politik (parpol).

        Bedanya cuma dengan Ganjar. Gubernur Jawa Tengah itu kader parpol yakni PDI Perjuangan. Tapi belum kunjung dapat lampu hijau untuk dijagokan di 2024. Sementara Kang Emil dan Anies, senasib: bukan kader parpol.

        Tapi, Kang Emil tampil beda sendiri. Ia berani terbuka mengutarakan kesiapannya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) 2024.

        Kesiapan Kang Emil nyapres ini kembali dibunyikan oleh salah satu relawannya di twitter, kemarin. Lewan akun Ridwan Kamil 2024 @Rekat24, dia menuliskan kembali pernyataan Kang Emil soal kesiapannya menjadi capres.

        “Hati saya semakin mantap dan siap melangkah untuk ikut serta pemilihan calon Presiden 2024 setelah mempertimbangkan semua, lalu Istikharah dan saya sudah mendapat restu Ibu. Semoga Allah melancarkan semuanya,” tulis @Rekat24, sambil menuliskan kata “Ridwan Kamil,” di bawahnya, sebagai penegasan bahwa itu ucapan Kang Emil. Cuitan akun @Rekat24 yang berpengikut 10.279 akun ini, ditulis Jumat (8/10). Banyak yang memberikan komentar, juga membangikan cuitan itu ke orang lain.

        Selain lewat cuitan relawannya itu, sebelumnya, ketika menghadiri acara workshop PAN di Bali, Selasa (5/10) lalu, Kang Emil kembali bicara soal takdirnya di 2024 mendatang. Ia blak-blakan kepingin nyalon di Pilpres mendatang.

        “Bila tidak jadi, tidak masalah. Tapi, kalau ada sebuah pintu terbuka, datang dari PAN, saya bismillah,” ucap Kang Emil disambut gemuruh tepuk tangan kader PAN.

        Ia juga membuka opsi untuk bergabung ke salah satu partai. Dimana, selama ini Kang Emil yang sudah mengikuti dua kali Pilkada belum belum bergabung ke partai manapun, atas nasehat ibunya.

        Tapi untuk selanjutnya, ia mengaku sudah shalat istikharah. Yaitu shalat meminta petunjuk Allah ketika dihadap pada beberapa pilihan, sebelum mengambil keputusan.

        “Selanjutnya apakah periode kedua Gubernur lagi, atau ada tawaran ke nasional, itu saya sudah istikharahkan. Tentu akan berlabuh di salah satu partai. Yang tentunya masih saya pikirkan baik-baik. Ya salah satunya mungkin partai PAN yang mengundang saya,” ungkapnya.

        Tapi, Ganjar dan Anies tidak begitu. Keduanya selalu mengelak setiap ditanya soal Pilpres atau elektabilitasnya yang moncer.

        Ganjar misalnya, alih-alih merespons, ia selalu mengalihkan topik pembicaraannya ke penanganan Covid-19. “Jadi hari ini yang paling penting adalah menangani Covid,” ucap Ganjar, pertengahan Agustus saat namanya kembali di posisi teratas dalam survei Charta Politika.

        Sementara Anies, yang juga diundang menghadiri Workshop PAN di Nusa Dua, Bali, Senin (4/10) lalu juga enggan ngomongin Pilpres. Meskipun terdengar teriakan Anies 2024 di arena acara.

        Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia Maksimus Ramses Lalongkoe menilai wajar jika Kang Emil lebih berani soal nyapres dibandingkan Ganjar dan Anies.“Emil kan gak punya partai. Ketika dia bicara, gak ada conflict interest. Beda dengan Ganjar,” kata Maksimus tadi malam.

        Sementara Anies, meskipun juga bukan kader politik, tapi secara psikologi politik ia masih sungkan menyalip Prabowo Subianto. Karena, Prabowo punya jasa besar mengantar Anies jadi Gubernur DKI Jakarta.

        “Ketika maju Gubernur, ia didukung Gerindra, bahkan Prabowo turun langsung kampanye. Tentu Anies, masih malu-malu ngomongin Pilpres,” sambungnya. [SAR]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: