Yusril Blak-blakkan Orangnya AHY Pernah Minta Tolong sampai Mohon-mohon: Bantu Kami Bang...
Kuasa hukum empat eks kader Partai Demokrat, Yusril Ihza Mahendra, mengaku Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah mengirim utusan untuk melobi dirinya agar mau menjadi kuasa hukum mereka.
Yusril tak membeberkan identitas orang utusan Demokrat kubu AHY itu, namun dia mengatakan orang tersebut juga lumayan berpengaruh di dalam internal partai, dia saat ini menjadi anggota DPR RI.
"Ada anggota DPR fraksi Demokrat yang menghubungi saya. Bagaimana bang Yusril kalau membantu kami-kami ini?" kata Yusril, dilansir dari Populis.id, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: Anak Buah AHY Tuding Langkah Yusril Ihza Mahendra Standar Ganda: Mereka Punya Skenario Gelap
Mendengar permohonan itu, Yusril tak langsung menerimanya. Dia juga tak memberi jawaban penolakan, intinya, kata dia, dirinya mau menjajaki lebih jauh lagi tawaran tersebut.
"Saya bilang, cobalah kita jajaki kita bahas bersama," tuturnya.
Lama menunggu jawaban Yusril, pihak Demokrat lantas mengajak Yusril bertemu langsung untuk membahas penawaran itu, namun kata Yusril dirinya akan hadir apabila pertemuan itu diagendakan secara daring karena pandemi Covid-19.
"Saya katakan sudah setahun bekerja dari rumah. Saya minta maaf, kecuali ada pertemuan secara virtual barang saya bisa hadir," kata Yusril.
Tetapi pada kenyataannya, Yusril menyebut pertemuan tersebut tak pernah terjadi hingga saat ini. Baik itu melalui virtual maupun langsung.
"Tapi itu tak pernah terjadi, karena mereka menghendaki pertemuan secara langsung," imbuhnya.
Setelah itu, kata Yusril, muncul pernyataan dari kubu AHY bahwa Yusril tak merapat karena mematok fee terlalu tinggi yaitu Rp 100 miliar.
Bahasa Indonesia disebutnya kerap bersayap, kadang benar orang menyatakan sesuatu tapi terkadang melebih-lebihkan.
Baca Juga: Lantang! Anak Buahnya AHY Teriak-teriak: Jokowi Ingkar Janji
"Kadang memang orang itu ngomong Rp 100 miliar itu benar-benar Rp 100 miliar. Tapi bisa juga orang itu sebenarnya dia nggak mau membantu orang itu, lalu menawarkan sesuatu yang seperti yang dibilang tadi tidak masuk akal dan kemudian menyampaikan bahwa angka seperti itu," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti