Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Era Baru Teknologi Digital, Binus University Hadirkan Program Baru

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi, membuat kita menjadi terbiasa menjalankan segala sesuatu dari rumah. Bekerja dari rumah (remote work), pembelajaran jarak jauh (online learning), dan bahkan menjalankan bisnis dari rumah menjadi mungkin dilakukan berkat adanya komputer dan smartphone yang terhubung dengan internet. 

        Semua ini adalah sedikit contoh nyata penerapan teknologi di era industri 4.0. Istilah industri 4.0 sebetulnya telah bergema cukup lama, tetapi sebagian besar dari kita baru merasakannya secara nyata selama pandemi COVID-19.

        Bagaimana tidak? Meski pandemi COVID-19 membatasi kegiatan di luar rumah, roda ekonomi tetap berjalan dengan bantuan teknologi digital.

        Lebih dari itu, industri 4.0 memiliki cakupan yang luas. Istilah ini mengacu pada revolusi industri generasi keempat yang melibatkan teknologi digital dengan sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), automatisasi, Internet of Things (IoT), Sistem Fisik Siber (Cyber Physical System), Sistem Komputasi Awan (cloud computing), dan sebagainya.

        Contoh nyata industri 4.0 di sektor lain, misalnya, proses produksi industri otomotif telah menggunakan sistem robotik dan infrastruktur IoT, industri pertanian telah menggunakan sistem monitoring otomatis dan autopilot drones. Adapun di bidang perbankan, kita mengenal adanya bank digital.

        Transisi industri 4.0 ini kemudian melahirkan profesi-profesi baru yang belum ada sebelumnya seperti digital-preneur, internet marketer, UI/UX designer, Software Engineer, dan sebagainya.

        Tidak terbatas selama pandemi saja, laju perkembangan revolusi industri 4.0 akan terus berjalan tanpa bisa dibendung. Maka, agar dapat bertahan dan bertumbuh, masyarakat Indonesia wajib mempersiapkan diri dengan skills dan kompetensi sesuai tuntutan zaman.

        Guna mendukung Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0, pemerintah telah meluncurkan inisiatif bertajuk "Making Indonesia 4.0". Inisiatif ini merupakan agenda nasional yang memaparkan strategi pemerintah menuju revitalisasi industri Indonesia ke era baru.

        Di dalamnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan lima sektor yang diprioritaskan pengembangannya, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia. 

        Dalam inisiatif Making Indonesia 4.0 ini juga dijabarkan 10 prioritas lintas sektor yang akan difokuskan guna mempercepat perkembangan industri manufaktur. Di antara 10 prioritas tersebut, salah satunya adalah peningkatan kualitas SDM yang merupakan faktor penting untuk mencapai kesuksesan. 

        Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia berencana menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang. Kurikulum baru ini nantinya akan menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics) yang lebih banyak dibutuhkan di era baru.

        Sejalan dengan tuntutan revolusi industri generasi keempat, BINUS UNIVERSITY menghadirkan sejumlah bidang studi baru, antara lain Digital Business Innovation, Interactive Design and Technology, Taxation dan Computer Science-Software Engineering.

        Program-program baru ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan dalam industri di era baru yang melahirkan para DigiPreneur, UI/UX Designer, Fullstack Developer, System Analyst, Web Engineer, Artificial Intelligence Specialist, dan sebagainya.

        Launching program-program studi baru ini diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. selaku Rektor Binus University dalam acara !Talk–Inspiring Talk pada tanggal 16 Agustus 2021.

        Acara yang bertajuk “Kuasai Teknologi, Raih Suksesmu” ini turut mengundang sederetan expert di bidangnya, yakni Derwin Suhartono selaku Head of Computer Science Department, Gatot Soepriyanto selaku Dean of Faculty of Economics & Communication Binus University, Rudy Aryanto selaku Head of CreativePreneurship Program, Devyano Luhukay selaku Head of Accounting Information System Program and Accounting Information System, Victor Adiluhung Abednego selaku Head of Visual Communication Design, Muhsin Shodiq selaku Head of Architecture Alterra Indonesia and Experienced Software Engineer, dan Dr Eunice Sari selaku CEO and Co-Founder UX Indonesia.  

        Launching program-program baru ini memaparkan isi kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri digital. Dr Eunice Sari dan Muhsin Shodiq selaku expert dalam industri ini juga memberikan gambaran kebutuhan industri 4.0 serta prospek karier yang menjanjikan ke depannya.  

        Sejalan dengan agenda pemerintah untuk meningkatkan SDM, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. selaku Rektor Binus University juga menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur yang dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM. 

        “Kalau saya melihatnya, yang abadi adalah perubahan. Maka wajar jika kita bersiap untuk berubah. Apalagi sekarang perubahannya makin cepat, artinya tuntutannya (bagi perkembangan SDM) juga makin banyak dan makin kompleks,” ungkap Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M dalam acara !Talk – Inspiring Talk yang diselenggarakan 16 Agustus 2021.

        Lebih lanjut beliau mengungkapkan, mengingat Indonesia merupakan negara yang besar dari segi jumlah sumber daya alam dan sumber daya manusia, pembangunan sekarang ini seharusnya tidak lagi mengeksploitasi sumber daya alam semata.

        Pembangunan infrastruktur harus dibarengi peningkatan kualitas SDM, terutama dalam kreativitas, pembelajaran interdisipliner, dan mempertajam critical thinking.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: