Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Refly Harun Sebut Mahfud MD Hanya Tameng Pemerintah, Penembakan Laskar FPI Diungkit Lagi

        Refly Harun Sebut Mahfud MD Hanya Tameng Pemerintah, Penembakan Laskar FPI Diungkit Lagi Kredit Foto: Instagram/Mahfud MD
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD hanya menjadi tameng bagi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia bilang Mahfud MD selma menjabat menteri, tak bisa mengakkan Hak Asasi Manusia (HAM).

        "Mahfud MD tidak stand bagi penegakan Hak Asasi Manusia, tapi justru berdiri menjadi tameng dari penguasa atau pemerintah," kata Refly Harun di saluran Youtubenya, yang dikutip Populis.id, Minggu (17/10/2021).

        Refly Harun kemudian mengungkit penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu. Menurutnya, kasus ini tak diselesaikan secara tuntas, seharusnya kata dia, Mahfud MD bisa menyelesaikan dugaan pelanggaran HAM dalam kasus tersebut, tetapi nyatanya hal ini sama sekali tak dilakukan.

        Baca Juga: Suara Lantang Anak Buah AHY Beri Peringatan ke Jokowi: Hati-hati Kalian!

        "Rakyat yang rasional yang tidak punya agenda apa-apa, menginginkan agar kasus ini (penembakan laskar FPI) diselesaikan. Siapa pelaku di lapangannya, siapa master mind nya, siapa pengendara misalnya mobil land cruiser hitam itu semua kan harusnya diungkap," tegas Refly Harun.

        Tidak hanya itu, Refly Harun menilai, Mahfud MD juga tak berbuat banyak atas pembubaran FPI. Kata dia alasan pembubaran organisasi ini, hingga kini juga masih belum jelas.

        "Prof Mahfud juga berdiri di sisi pembubaran FPI, tanpa ada kejelasan, jadi kemarin saya bikin surat tanda terdaftar mestinya SKT (Surat Keterangan Terdaftar), jadi alasan membubarkan FPI pun simpang siur," tuturnya.

        Bahkan, Refly Harun mengungkapkan, bahwa Mahfud MD dalam satu kesempatan dengan lantang mengatakan bersedia dilaknat kalau keputusan membubarkan FPI itu keliru.

        "Ini tidak ada kaitannya dengan tanggungjawab kepada Tuhan yang Mahakuasa, ini kita bicara mengenai demokrasi dan konstitusi," pungkas Refly Harun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: