Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Boro-boro 10 Persen, Selama 4 Tahun Realisasi Janji Kampanye Anies Baswedan Gak Nyampe 5 Persen!

        Boro-boro 10 Persen, Selama 4 Tahun Realisasi Janji Kampanye Anies Baswedan Gak Nyampe 5 Persen! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan kinerja Anies Baswedan selama memimpin Ibu Kota empat tahun belakangan sangat tidak maksimal.

        Gembong menegaskan, jebloknya kinerja Anies Baswedan di DKI terkonfirmasi dari capaian realisasi janji kampanye pada Pilkada DKI 2017 lalu. Dia mengklaim dari 23 janji kampanye Anies Baswedan, yang baru teralisasi di bawah 5 persen.

        "Kalau bicara jujur, program original yang digagas Anies boro-boro 10 persen, 5 persen saja belum," kata Gembong dilansir dari Populis.id, Jumat (22/10/2021).

        Baca Juga: Hati-hati Lho Mas Anies! Popularitas Anda Terancam Jeblok Setelah Lengser dari DKI

        Politisi senior PDI Perjuangan ini tidak tak merinci janji-janji kampanye Anies Baswedan yang belum direalisasikan tersebut.

        Namun sebagai contoh, dia menyebut salah satu janji kampanye yang hingga saat ini masih amburadul adalahhunian murah meriah rumah DP 0 Rupiah. Dimana pada masa kampanye Pilkada 2017, Anies bilang program itu untuk membantu warga DKI berpenghasilan menengah ke bawah untuk memiliki hunian layak.

        Namun pada kenyataannya kataGembong hunian itu justru diperuntukan bagi masyarakat kelas menengah ke atas, imbasnya unit rumah Dp 0 rupiah tak laku dijual yang berbuntut pada mandeknya pemabangunan unit baru. Saat ini lanjut Gembong realisasi program hunian 0 rupiah baru 0,26 persen.

        "Rumah DP 0 Rupiah baru 0,26 persen dari target semula 200 ribu sekian unit," tuturnya.

        Selanjutnya, Gembong juga menyinggung program Ok Oce yang dulu digadang-gadang menciptakan 250 ribu wirausahawan baru ternyata tak berjalan sesuai rencana. Justru yang terjadi kata Gembong banyak kios Ok-Oce yang tutup.

        Program sumur resapan atau drainase vertikal yang sebelumnya dicanangkan Anies untuk mengatasi masalah banjir di ibu kota pun realisasinya masih jauh dari target.

        Belum lagi tidak jelasnya program naturalisasi yang sebelumnya digadang Anies lebih efektif mengatasi banjir dibandingkan program normalisasi.

        "Itu yang kasat mata, semua orang bisa lihat. Jangan kita subjektif, tapi kita lihat fakta bahwa dari program original tadi faktanya belum ada 5 persen," tuntasnya.

        Baca Juga: Prabowo Terang-terangan Puji Jokowi, Oh...Ternyata Itu Tanda...

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: