Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Polemik Ataturk, Ketua DPRD Ngegas, Anies Baswedan Ditodong

        Polemik Ataturk, Ketua DPRD Ngegas, Anies Baswedan Ditodong Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi ikut memberi respon atas rencana penamaan jalan di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jalan di kawasan itu hendak dinamai dengan nama presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk yang belakangan diprotes sejumlah kalangan lantaran sosoknya dianggap banyak merugikan umat Islam.

        Pras tak mengatakan secara terang-terangan menolak usulan tersebut, tetapi secara tersirat dia juga nampak keberatan dengan penggunaan nama Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Ibu Kota.

        Politisi senior PDI Perjuangan itu, lantas menagih janji Anies Baswedan yang pernah mengaku akan menamai salah satu ruas jalan di Jakarta menjadi jalan Ali Sadikin, lantaran Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap cukup berjasah dalam membangun Ibu Kota.

        Baca Juga: Boro-boro 10 Persen, Selama 4 Tahun Realisasi Janji Kampanye Anies Baswedan Gak Nyampe 5 Persen!

        Pras mengatakan, hingga saat ini Anies Baswedan sama sekali tidak menindaklanjuti rencana itu, padahal penamaanjalan Ali Sadikin telah disepakati bersama DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

        "Ali Sadikin jelas-jelas sosok dan tokoh berjasa buat Jakarta. Usulan penamaan jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat menjadi Ali Sadikin pun merupakan keputusan dari rapat paripurna. Tapi mana, sampai sekarang belum juga ada keputusan untuk Peraturan Gubernur," kata Pras kepada wartawan, dilansir dari Populis.id, Jumat (22/10/2021).

        Usul penggunaan nama mantan Gubernur ini sebelumnya diungkapkan Prasetio dalam rapat paripurna memperingati HUT ke-494 DKI Jakarta sekitar Juni lalu. Ia menyampaikannya langsung dalam rapat paripurna luar biasa itu.

        Diketahui Jalan Kebon Sirih membentang dari perempatan Jalan Abdul Muis sampai perempatan Jalan Menteng Raya, seberang Tugu Tani, Jakarta Pusat.

        Selain itu, untuk mengenang jasa-jasa Gubernur Jakarta di tahun 1966 itu, Prasetio juga mengusulkan agar nama Ali Sadikin dapat diabadikan pada gedung Blok G Balai Kota DKI. Nantinya gedung yang ada di tempat kerja Anies itu akan diganti jadi dengan nama Graha Ali Sadikin, Pendopo Ali Sadikin, atau Beranda Ali Sadikin.

        Karena itu, Prasetio meminta Pemprov DKI Jakarta lebih bijak dalam menentukan penamaan jalan dengan merespons seluruh masukan dan saran.

        "Jadi memang perlu dilihat asas kelayakannya. Siapa yang paling layak dan pantas dengan bijak. Sekarang ini, siapa sih yang enggak tahu Ali Sadikin berikut jasa-jasanya bagi Jakarta," pungkasnya.

        Baca Juga: PDIP Beri Pesan Keras Buat Anies: Habis Deklarasi Capres, Jangan Lupa Kerja, Jangan Pencitraan!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: