Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anggota DPR Mengapresiasi Instruksi Kapolri: Tegas, Taktis, dan Strategis

        Anggota DPR Mengapresiasi Instruksi Kapolri: Tegas, Taktis, dan Strategis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa blak-blakan mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerbitkan surat telegram yang ditujukan untuk seluruh Kapolda se-Indonesia.

        Dalam surat telegram tersebut, Kapolri Listyo mengeluarkan perintah tegas kepada jajarannya agar tak antikritik.

        Baca Juga: Soal Novel yang Adukan Lili Pintauli Siregar, Ferdinand: Saya Melihat Ada Unsur...

        Selain itu, dalam surat tersebut Kapolri Listyo juga meminta jajarannya untuk terus berintrospeksi, penindakan tegas, dan segera terhadap aparat yang melanggar aturan.

        "Saya mengapresiasi respons Kapolri yang dengan tegas, taktis dan strategis menegakkan hukum terhadap anggota Polri yang melanggar aturan," jelas Adde Rosi Khoerunnisa dalam keterangan tertulisnya, Jumat 22 Oktober 2021.

        Anggota Komisi III itu menyatakan, respons ini sebagai bukti bahwa Kapolri mendengar dan langsung melakukan aksi tegas guna memastikan penanganan atas sejumlah permasalahan yang menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir.

        Seperti dugaan pencabulan anak tersangka oleh Kapolsek Parigi, mandeknya penanganan kasus pencabulan anak di Luwu Timur, aksi smackdown aparat terhadap peserta demo, hingga keterlibatan dalam perampokan mobil di Lampung.

        Baca Juga: Perang Melawan Pinjol Ilegal, Polri: Hubungi Hotline Ini untuk Pengaduan

        "Tentu saja, tekad Kapolri untuk membawa Polri sebagai institusi yang profesional dan berkeadilan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh hingga jajaran terbawah," tegas Adde Rosi Khoerunnisa.

        "Karena bila tidak, kepercayaan masyarakat akan menjadi pertaruhannya," sambungnya.

        Politikus Partai Golkar ini juga menilai, bahwa peristiwa tersebut harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan reformasi kultural di tubuh Polri.

        Reformasi kultural menjadi penting karena masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan dengan menyeluruh.

        "Kami berharap reformasi kultural ini dapat mengubah cara berpikir dan budaya aparat polisi menjadi lebih humanis. Dengan demikian, citra negatif dan buruk polisi dapat kembali baik serta mampu memenangkan hati masyarakat," pungkasnya.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: