Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh... 1 dari 10 Kasus Stroke di Indonesia Disebabkan Rokok

        Duh... 1 dari 10 Kasus Stroke di Indonesia Disebabkan Rokok Kredit Foto: Unsplash/Rae Tian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tanggal 29 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia. Menurut data, 1 dari 10 kasus stroke disebabkan karena kebiasaan merokok.

        Hal ini dibenarkan oleh Plt Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Elvieda Sariwati.

        Baca Juga: Catat! Ini 3 Ramuan Herbal Dahsyat yang Bagus untuk Penderita Diabetes

        Dicatut dari data Riskesdas 2018, Elvieda mengamini bagaimana 1 dari 10 kasus stroke terjadi akibat kebiasaan tak sehat tersebut.

        "1 dari 10 kasus stroke disebabkan merokok. Apalagi 29,3 persen penduduk berusia 15 tahun merokok, dan perokok remaja di Indonesia berjumlah 9,1 persen," ujar Elvieda saat konferensi pers, Kamis (28/1/2021).

        Stroke adalah kondisi terjadinya gangguan atau berkurangnya pasokan darah ke otak, bisa disebabkan akibat penyumbatan disebut stroke iskemik atau pecahnya pembuluh darah disebut stroke hemoragik.

        Baca Juga: Wajib Terapkan Pola Hidup Sehat! Jika Anda Terkena Diabetes, dalam Waktu 10 Tahun Anda Berisiko…

        Saat ini, Kemenkes mentargetkan pada 2025 mendatang, Indonesia berhasil menurunkan konsumsi tembakau sebesar 30 persen.

        Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian 2018 oleh periset Inggris yang menganalisis lebih dari 140 penelitian, dan menemukan sebatang rokok setiap harinya meningkatkan 50 persen risiko serangan stroke, bahkan meningkatkan 30 persen risiko mengidap stroke dibanding yang tidak merokok.

        Selain itu hasil studi China juga mengungkap perokok menderita stroke berisiko tinggu mengalami stroke berkali-kali, jika tidak berhenti merokok.

        Dalam penelitian di China itu, menggandeng 3.069 penyintas stroke, dan didapati 1.475 atau 48 persen penyintas masih aktif merokok. Di antara yang aktif merokok, sekitar 908 penyintas atau 62 persen kembali alami stroke berulang.

        Baca Juga: Waduh… Diabetes Ternyata Punya Hubungan dengan Asam Urat, Kok Bisa?

        "Prevalensi stroke di Indonesia sendiri berdasarkan riskesdas 2018, bahwa secara nasional, 10,9 persen prevalensi stroke di Indonesia," ungkap Elvieda.

        Di sisi lain organisasi kesehatan dunia atau WHO dengan berani memprediksi jika 1 dari 4 orang di dunia akan mengalami stroke, 5,5 juta orang di dunia per tahun meninggal akibat stroke, dan 116 juta tahun produktif hilang karena stroke.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: