Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AUKUS Sangat Bisa Memprovokasi Pihak-pihak Lain untuk Melakukan Tindakan Agresif

        AUKUS Sangat Bisa Memprovokasi Pihak-pihak Lain untuk Melakukan Tindakan Agresif Kredit Foto: Twitter/@HishammuddinH2O
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Malaysia tetap teguh pada pendiriannya bahwa pembentukan pakta keamanan trilateral antara Australia, Amerika Serikat dan Inggris, yang dikenal sebagai AUKUS, berpotensi membahayakan perdamaian dan stabilitas Asia Tenggara.

        Menteri Pertahanan Senior Datuk Seri Hishammuddin Hussein menyampaikan keprihatinannya kepada Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral di Wisma Pertahanan di Jalan Padang Tembak, Kamis (28/10/2021).

        Baca Juga: PM Malaysia Terima Kunjungan Terhormat Prabowo Subianto

        “Prabowo dan saya berbagi pandangan bangsa kita masing-masing dan saya menyuarakan bahwa AUKUS dapat memprovokasi kekuatan lain untuk juga bertindak lebih agresif di kawasan ini, terutama di Laut China Selatan.

        “Sebagai negara Asean, Malaysia dan Indonesia harus bersama-sama berpegang pada prinsip untuk menjaga Asean sebagai Zona Damai, Kebebasan dan Netralitas (Zopfan)," kata Hishammuddin, seraya menambahkan bahwa mereka juga berpendapat bahwa sangat penting bagi setiap negara ASEAN untuk memperkuat diplomasi pertahanan demi keamanan regional.

        "Semua pihak harus menghindari tindakan militer yang provokatif, atau berpotensi meningkatkan ketegangan atau memicu konflik di Laut China Selatan. Setiap masalah, perbedaan, dan perselisihan harus diselesaikan, konsisten dan jelas melalui dialog dan negosiasi," tambahnya.

        AUKUS menjadi salah satu dari tujuh topik yang dibahas Hishammuddin dan Prabowo dalam pertemuan yang digelar pertama kali antara keduanya sejak pandemi Covid-19 melanda dunia tahun lalu.

        Hishammuddin juga mengatakan kesepakatan kedua negara untuk lebih meningkatkan kerja sama pertahanan yang ada telah menghasilkan nota kesepahaman pertama, yang akan fokus pada kemitraan komprehensif dan akan ditandatangani awal tahun depan.

        Terkait Trilateral Cooperative Arrangement (TCA), Hishammuddin dan Prabowo juga sepakat untuk kembali meningkatkan kerja sama dengan Filipina, melalui kementerian pertahanan masing-masing.

        “Pertemuan tingkat menteri pertahanan antara Malaysia, Indonesia dan Filipina akan segera diadakan untuk membahas langkah-langkah penguatan inisiatif TCA. Prabowo dan saya menyampaikan apresiasi atas komitmen penuh TNI masing-masing dalam menyukseskan TCA melalui patroli udara dan laut," jelas Hishammuddin.

        "Namun, kami juga sepakat bahwa ada ruang untuk inisiatif ini ditingkatkan untuk mengatasi ancaman di Laut Sulu dan Sulawesi," tambahnya.

        Hishammuddin mengatakan Indonesia juga telah menerima undangan Malaysia untuk pertemuan ke-42 Komite Perbatasan Umum Malaysia-Indonesia, yang akan diselenggarakan pada Februari tahun depan.

        Malaysia akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, yang digambarkan Hishammuddin lebih lanjut sebagai langkah-langkah diskusi penting untuk memperkuat keamanan perbatasan antara kedua negara.

        "Saya mengambil kesempatan untuk menyampaikan undangan kepada pemerintah Indonesia melalui Prabowo. Undangan kami diterima dengan baik dan Indonesia telah menyuarakan kesediaannya untuk hadir," kata Hishammuddin.

        Ia menambahkan, kedua negara berkomitmen untuk mengintensifkan kerja sama TNI dan TNI dengan memperkuat pengawasan keamanan di perbatasan, khususnya melalui enam posko gabungan di perbatasan Sarawak-Kalimantan.

        "Kami juga telah sepakat untuk melanjutkan latihan antar angkatan bersenjata kami masing-masing dalam upaya mengatasi ancaman teroris melalui Latgabma Malindo Darsasa, yang akan diadakan tahun depan di Malaysia." dia berkata.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: