Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Peristiwa Penting Ini Pengaruhi Perjalanan Spiritual Sukmawati sebelum Pindah ke Agama Hindu

        Dua Peristiwa Penting Ini Pengaruhi Perjalanan Spiritual Sukmawati sebelum Pindah ke Agama Hindu Kredit Foto: Antara/Meli Pratiwi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Senator DPD, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menyebut, jika dibandingkan dengan saudari lainnya, Sukmawati Soekarnoputri lebih memiliki kemiripan secara fisik dengan neneknya, yakni Ida Ayu Nyoman Rai, yang juga ibunda dari Soekarno, tokoh proklamator sekaligus presiden Indonesia.

        Selain itu, eyang putri, begitu Sukmawati memanggil Ida Ayu Nyoman Rai, memintanya untuk belajar menari Bali saat Sukamawati kecil dan remaja. Dalam tradisi bali, mempelajari tari Bali berarti juga termasuk mempelajari budaya dan agama Hindu yang saling berkaitan satu sama lain.

        Baca Juga: Sebelum Pindah Agama Hindu, Ini Aktivitas yang Dilakukan Sukmawati

        "Kemudian hal itu terekam beliau sebagai putri istana dan putri Bung Karno. Karena itu, dia cinta dengan budaya Bali. Termasuk kecintaannya kepada kidung dan konde," katanya kepada Warta Ekonomi, Senin (1/11/2021).

        Kepada Arya Wedakarna, Sukmawati mengaku sempat didatangi leluhurnya, baik neneknya maupun ayahnya. Dalam keyakinan ajaran Hindu, pengalaman seperti itu disebut dengan Niskala atau kedatangan leluhur yang memberikan bimbingan spiritual melalui bisikan, terawangan, perasaan, wahyu, dan sabda.

        "Buat saya itu laku batin, dia tidak akan pindah ke Hindu kalau tidak mendapatkan restu leluhur. Secara spiritual Niskala berperan sekali. Yang terekam dari pendapat beliau diminta untuk belajar menari Bali," terangnya.

        Selain itu, perjalanan spiritual Sukmawati pernah dilaluinya secara langsung di bawah asuhan Made Kakul, seorang seniman sekaligus maestro topeng di Bali. Made Kakul tidak secara langsung mengajarkan ajaran Hindu, tetapi melalui nilai-nilai dalam seni tari.

        Pengalaman tersebut dilalui Sukmawati selama di masa Orde Baru, setelah terjadi kudeta yang dialami Bung Karno. Peristiwa tersebut yang membuat keluarga Bung Karno, termasuk anak-anaknya, mengalami diskriminasi sehingga tidak memperoleh pendidikan tinggi.

        Langkah tersebut dilalui Sukmawati karena Bung Karno memiliki kedekatan dengan sejumlah maestro ternama di Bali selama masa perjuangan. Luasnya pergaulan Bung Karno membuat tidak sulit mencarikan guru bagi Sukmawati.

        Dua peristiwa tersebut yang menurut Arya Wedakarno sebagai faktor eksternal dan internal yang memengaruhi keputusan Sukmawati berpindah agama Hindu.

        Arya Wedakarna menyambut baik keputusan Sukmawati tersebut sebab sejak awal keputusan tersebut dilakukan bukan atas dasar paksaan. Hal tersebut menjadikan menjadikan Sukmawati menjadi salah satu bagian dari 10 juta umat Hindu di Indonesia dan 1,3 miliar umat Hindu di dunia.

        "Berita kabar ini sudah menyebar hingga Amerika, Eropa dan India. Saya bahagia ibu bisa kembali ke rumah darma. Yakinlah di ajaran kami ada kebaikan-kebaikan. Jangan diperdebatkanlah," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: