Ramai Komentar Murtad ke Sukmawati, Arya Wedakarna: Tokoh Bangsa Perlu Berpikir Positif
Keputusan Sukmawati Soekarnoputri berpindah agama dengan keluar dari Islam dan memeluk agama Hindu menuai sejumlah reaksi. Salah satunya, Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya. Menurut pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon tersebut, seorang yang menyatakan keluar dari Islam disebut murtad dan rendah, baik dunia dan akhirat.
Senator DPD, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III turut mengomentari hal tersebut. Menurutnya, saat ini sebaiknya tokoh bangsa perlu berpikir secara positif dan bijaksana. Sebab, keputusan Sukmawati berpindah agama Hindu merupakan keputusan pribadi yang berdasarkan tanpa paksaan.
Baca Juga: Sukmawati Pindah Agama, Anak Gus Dur Lantang: Jangan Dihakimi, Kita Harus Hargai Haknya
"Yakinlah di ajaran kami ada kebaikan-kebaikan. Jangan diperdebatkanlah, ayo berpikir positif saja," katanya kepada Warta Ekonomi, Senin (1/11/2021).
Senator yang akrab disapa Arya Wedakarna ini juga mengatakan, sebelumnya dilakukan upacara pindah agama atau disebut Sudhi Wadani. Sukmawati sudah mengantongi restu dari saudara-saudaranya seperti Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, dan Guntur Soekarnoputra. Selain kepada saudaranya, Sukmawati juga sudah mendapat restu dari ketiga anaknya, yakni Paudrakarna, Menur, dan Putra.
Menurutnya, proses pindah agama menjadi Hindu sebaiknya tidak usah dibesar-besarkan. Hal tersebut biasa terjadi baik selama atau sebelum pandemi di Bali. Hal tersebut kemudian menjadi tidak biasa karena Sukmawati merupakan putri tokoh proklamator Soekarno dan adik dari mantan presiden perempuan pertama Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
Arya Wedakarna juga menambahkan, di balik kepindahan agama Sukmawati menyimpan pesan moral, yakni praktik toleransi sudah berjalan di keluarga Bung Karno dan memberikan teladan baik kepada anak-anaknya.
Dia juga meminta kepada seluruh warga negara Indonesia yang ingin pindah agama agar tidak gentar dan takut untuk berpindah keyakinan. Sebab, hal tersebut tidak dilarang selama tidak melanggar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
"Jangan sampai kalau pindah agama jangan sampai menjelekan agama sebelumnya. Kita fokus mendalami agama baru. Itu suatu yang Pancasila dan biasa saja, kita teladani hal-hal baik keluarga Bung Karno," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: