Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPDPKS Kenalkan Sawit dan Produk Turunannya Kepada Pemimpin Dunia di COP26

        BPDPKS Kenalkan Sawit dan Produk Turunannya Kepada Pemimpin Dunia di COP26 Kredit Foto: Antara/Rahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perhelatan KTT Pemimpin Dunia UN Climate Change Conference of the Parties (COP26), Glasgow, Skotlandia, menjadi kesempatan terbaik untuk memperkenalkan kelapa sawit kepada dunia. Kegiatan promosi ini menjadi misi pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

        “Kami akan perkenalkan manfaat sawit termasuk produk-produk UMKM berbahan sawit. Ada dompet dan clutch batik serta makanan asli Indonesia,” ujar Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal pada Rabu, 3 Oktober 2021.

        Baca Juga: Bahkan di Lahan Sawit Muda, Petani Dapat Panen Buah Semangka

        Selain mempromosikan beragam manfaat kelapa sawit kepada peserta COP26, juga terdapat rangkaian kegiatan talkshow yang akan mengulas kelapa sawit dan biodiesel. Pada 5 November, akan diselenggarakan talkshow dengan tema Indonesia Biofuel Program: Leading in Providing Positive Impacts on GHG Emission Reduction and Economic Development.

        Talkshow ini berlangsung secara hybrid dengan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI). Pembicara yang akan terlibat antara lain Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengulas Teknologi Masa Depan Bahan Bakar Biohidrokarbon Berbasis Minyak Sawit.

        Selanjutnya, Dr. Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan membahas "Program Biodiesel Wajib: Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Mencapai Pembangunan Berkelanjutan dan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca".

        Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dr. Dadan Kusdiana yang akan memaparkan topik "Minyak Sawit untuk Energi Terbarukan: Perspektif Kebijakan". 

        Paulus Tjakrawan, Wakil Ketua APROBI didapuk memaparkan materi "Program Biodiesel Indonesia untuk Aksi Iklim". Selanjutnya, Abdul Rochim dari Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia akan mengurai topik "Biofuel dari Minyak Sawit: Perspektif Industri Transportasi". 

        Achmad Maulizal mengatakan, program biodiesel sangat penting untuk dipromosikan karena Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mencapai bauran biodiesel 30 persen (B30). Perlu diketahui, bauran ini tercatat paling tinggi di dunia. Sementara negara lain, baru mencapai bauran B10.

        Tidak hanya itu, Indonesia ingin membuktikan kemampuannya dalam menghadirkan produk hilir. “Dan ternyata, produk hilir ini tidak hanya mampu memperluas pasar domestik, tapi juga bisa menstabilkan harga crude palm oil (CPO). Itu terjadi lantaran hilirisasi ini membuat kita tidak lagi sepenuhnya bergantung pada permintaan pasar ekspor,” ungkap Achmad Maulizal. 

        Selain itu, juga menginfokan bahwa kemampuan biodiesel untuk menghemat devisa negara dari impor solar. Produk biodiesel dalam negeri yang mencapai 8,4 juta kiloliter pada tahun 2020 telah mampu mengurangi emisi sekitar 15 persen atau setara dengan 22,48 juta ton CO2.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: