Penting! Penanganan Diare Tidak Bisa Disamakan Antara Anak-anak dan Dewasa, Ini Rinciannya
Mengutip dari Standford Children, kondisi usus bayi yang masih lemah membuat makanan yang masuk ke perut tidak bisa dicerna usus bayi sehingga mengganggu gerakan usus dan menyebabkan diare.
Selain terganggunya gerakan usus, rotavirus yang masuk ke tubuh bayi juga bisa menyebabkan diare.
Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Harus Berhenti Total Konsumsi Gula? Ternyata Oh Ternyata…
Untuk mengatasi diare yang termasuk ke dalam gangguan pencernaan pada anak, ada beberapa cara yang perlu dilakukan sesuai dengan usia si kecil, yaitu:
- Bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan bisa diberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.
- Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI eksklusif.
- Bayi berusia 6 bulan ke atas juga masih terus diberikan ASI dan makanan pendamping yang sudah dihaluskan seperti bubur pisang.
- Balita usia 1 tahun juga dapat diberikan ASI terus menerus dibarengi dengan MPASI dengan campuran telur, ayam, ikan, dan wortel
- Balita usia 1 – 2 tahun disarankan untuk terus diberi ASI,dan makan makanan seperti sop ayam hangat. Jangan berikan makanan berminyak.
- Balita umur 2 tahun ke atas, berikan makanan sehat yang umum seperti nasi, pisang, roti, kentang, dan yogurt 1 sampai 3 kali sehari
Mengutip situs Children Hospital of Philadelphia, ibu yang sedang menyusui mungkin juga perlu menyesuaikan asupan makan mereka sendiri untuk menghindari makanan yang bisa memicu diare pada anak bayi mereka.
Hindari dulu makanan yang pedas, asam, dan berminyak. Pada anak yang usianya lebih besar, dokter mungkin akan merekomndasikan Anda menerapkan diet BRAT untuk mengatasi diare.
Baca Juga: Bubur Biasa Tidak Baik, Catat! Ini Tips Membuat Bubur yang Ramah untuk Penyandang Diabetes
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto