Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anggota Komisi Fatwa MUI Digaruk Densus, Pantesan Aki-Aki MUI Doyan Nyerang-Nyerang...

        Anggota Komisi Fatwa MUI Digaruk Densus, Pantesan Aki-Aki MUI Doyan Nyerang-Nyerang... Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Relawan Jokowi, Dede Budhyarto, ikut merespons perihal penangkapan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) oleh Densys 88 antiteror.

        Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, Ahmad Zain An-Najah yang merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, terlibat dalam kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

        Dalam akun Twitternya, ia pun menyinggung sikap Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas yang kerap menyerang Densus 88 dengan menyatakan Densus hanya sibuk mengurusi kelompok-kelompok radikal.

        Baca Juga: Orang MUI Pura-Pura Kaget atau Sudah Tahu Kelakuan Anggotanya? Omongan Netizen Pedas!

        "Pantesan aki-aki Waketum MUI menyerang dengan mengatakan; Densus 88 hanya sibuk mencari kelompok-kelompok radikal saja tidak terjun di Papua," cetusnya, seperti dilihat dalam akun Twitternya, Rabu (17/11/2021).

        Diketahui, Anwar Abbas belum lama ini menyoroti aksi Densus 88 yang menyita ratusan kotak amal di Lampung yang diduga digunakan untuk pendanaan kelompok teroris JI. 

        Terkini, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku terkejut usai tiga anggota MUI yang ditangkap oleh Densus 88, yakni Ustad Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan seorang Ustad bernama Anung Al-Hamat.

        “Sepanjang pengetahuan saya yang bersangkutan adalah seorang ulama yang anti dengan tindak kekerasan, tapi kok dia ditangkap oleh Densus 88,” katanya, kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).

        Karena itu, ia pun meminta pihak kepolisian untuk bisa menjelaskan hal ini secara jelas kepada publik.

        Sebab, menurut dia jika tak ada penjelasan dari Polri maka pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dinilsi telah melakukan kriminalisasi terhadap ulama. 

        “Kita meminta Densus 88 agar bisa menjelaskan hal ini sejelas-jelasnya kepada publik. Sebab kita juga berkepentingan dengan menjaga nama baik presiden,” katanya.

        “Sebab meskipun yang bertindak ini adalah Densus 88 tapi yang terkena getahnya tentu adalah Presiden Jokowi sehingga karena yang ditangkapin itu adalah ulama sehingga pemerintahan Jokowi telah dianggap oleh sebagian elemen masyarakat telah melakukan kriminalisasi terhadap ulama karena memang telah banyak ulama, ustaz dan dai yang ditangkap,” ungkapnya.

        Lebih lanjut, ia juga mengaku tidak percaya Jokowi yang telah memerintahkan untuk menangkap Ustad Farid.

        "Tapi betulkah jokowi yang telah memerintahkan penangkapan ini? Saya terus terang tidak yakin dan tidak percaya. Saya tidak yakin presiden jokowi akan memerintahkan hal itu,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: