Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Layanan Digital Indonesia Dinilai Meyakinkan, Jadi Tujuan Investasi Terpopuler di Asia Tenggara

        Layanan Digital Indonesia Dinilai Meyakinkan, Jadi Tujuan Investasi Terpopuler di Asia Tenggara Kredit Foto: SAP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Laporan SEA e-Conomy yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan adanya peningkatan penggunaan layanan digital oleh masyarakat Indonesia selama pandemi, yakni sekitar 21 juta orang.

        "Delapan puluh persen (80%) pengguna internet itu menggunakan [layanan] jasa di internet. Sekitar 10% di antaranya baru masuk sekitar pandemi, jadi sekitar 21 juta orang baru menggunakan jasa internet pertama kali [saat pandemi]," kata Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf dalam press briefing yang digelar secara virtual, Rabu (17/11/2021).

        Baca Juga: Punya Modal ini, Ekonomi Digital RI Diprediksi jadi Nomor Satu di Asia Tenggara

        Dari 21 juta orang tersebut, lanjut Randy, sekitar 72% di antaranya berasal dari wilayah nonkota besar. Kemudian, sekitar 90% menyatakan akan tetap menggunakan layanan jasa internet bahkan setelah pandemi usai.

        Randy menilai, hal ini menunjukkan potensi yang positif bagi perkembangan layanan jasa internet di Indonesia ke depannya. "Kami yakin sekali perkembangan dan adaptasi digital service akan terus maju," imbuhnya.

        Sejalan dengan hal tersebut, Managing Director Investment Temasek Fock Wai Hoong mengungkapkan, Indonesia merupakan tujuan investasi terpopuler di antara enam negara Asia Tenggara. Keenam negara tersebut mencakup Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

        Ia juga menyebut Indonesia terus menarik modal global terlepas dari kondisi pasar yang tidak menentu. Aktivitas kesepakatan investasi mengalami kebangkitan yang sangat kuat di paruh pertama 2021 dengan 300 kesepakatan senilai US$4,7 miliar di semester I/2021 dibandingkan 437 kesepakatan senilai US$4,4 miliar di sepanjang tahun 2020. Nilai kesepakatan pada semester I/2021 juga disebut telah melampaui total selama empat tahun terakhir.

        Lebih lanjut, secara regional terdapat 23 unicorn teknologi konsumen, tujuh di antaranya berasal dari Indonesia, yang berencana untuk IPO dalam waktu dekat.

        "Kami sangat optimistis dengan potensi pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia yang didorong oleh basis pengguna yang sangat besar, sangat antusias, dan telah mengadopsi layanan digital selama pandemi," ujar Fock Wai Hoong.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: